Data Pembelian Lahan Tak Lengkap, DPRD DKI Tuding Plt Dirut Perumda Sarana Jaya Tidak Paham
JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sikap kecewa kembali dialami Komisi B DPRD DKI terhadap Perumda Sarana Jaya yang tidak siap dan memberikan data pembelian lahan, saat menggelar rapat kerja, Rabu (31/3/2021).
Padahal, dalam rapat kerja sebelumnya Perumda berjanji akan melengkapi data-data yang dimilikinya.
Pada pertemuan tersebut, anggota DPRD DKI dari Fraksi PDI Perjuangan, Gilbert Simanjuntak menyindir kemampuan kognitif Direksi Perumda Sarana Jaya yang tidak paham dengan permintaan dewan soal data pembelian lahan 70 hektar.
Bahkan, Gilbert juga menyinggung, nominal gaji mereka yang besar namun tidak mampu bekerja dengan baik.
“Saya enggak ngerti kenapa pertemuan ini enggak nyambung, apa memang sengaja enggak nyambung apa memang enggak mengerti,” kata Gilbert
Gilbert berharap Sarana Jaya dapat menampilkan pembelian lahan seluas 70 hektar berserta aset-aset yang dimiliki BUMD tersebut. Data pembelian lahan itu dapat diberikan melalui keterangan tertulis atau surat resmi.
“Lahan 70 hektar, itu lahan fiktif atau ada pak? Kenapa nggak ditampilkan? Itu kan membuat kita menjadi bertanya-tanya, karena tidak baik kalau rapat terbuka ini maka sikap yang muncul begitu (tertutup),” ujarnya.
Dalam kesempatan itu Gilbert juga meminta DKI untuk memperbaiki proses administrasi pembelian tanah di BUMD. Salah satunya dengan melibatkan auditor seperti Kejaksaan, BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) dan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi).
Senada dengan Gilbert, anggota Komisi B DPRD DKI Fraksi PSI, Eneng Malianasari juga geram dengan sikap Sarana Jaya. Ia mengaku, telah berulang kali mengingatkan Sarana Jaya terkait kelengkapan data-data lahan.
“Ini yang kami kecewakan, tadi sudah saya sampaikan sebelum rapat dimulai. Ini pak, biar rapatnya enggak bolak-balik, tolong lengkapi datanya karena kami rapat serius loh, bukan sekadar rapat datang dengan bahan yang apa adanya,” ujar Eneng.
Sementara itu, Plt Dirut Perumda Sarana Jaya, Indra Sukma Arharrys menyatakan, bakal memaparkan data-data tersebut secara tertulis kepada Komisi B.
“Saya coba sampaikan, apabila memang nanti bapak inginkan surat, kami akan sampaikan secara tertulis pak,” kata Indra.
Dalam kesempatan itu, Indra memaparkan pihaknya telah melakukan pembelian lahan seluas 66 hektar di Jakarta Utara dan Jakarta Timur. Rinciannya, 51 hektar lahan dibeli di Jakarta Utara dengan alokasi dana Rp 1,5 triliun, dan 15 hektar dengan alokasi Rp 735 miliar. (deny)