Pada libur lebaran tahun lalu kasus Covid naik 69 persen - 93 persen. Libur panjang HUT RI tahun lalu, kasus naik 59 persen hingga 118 persen.
Memang, saat ini vaksinasi sudah berjalan untuk membentuk kekebalan kelompok, tetapi persentasenya masih sangat kecil, yang tentunya akan tetap berisiko terjadinya penularan
Kalau sudah tahu maksud dan tujuan larangan mudik lebaran, lantas bagaimana kita menyikapinya. Mematuhinya untuk tidak berlebaran di kampung halaman, kucing – kucingan dengan petugas pengawasan agar bisa mudik lebaran di kampung atau melihat situasi nanti.
Jika sudah paham betul, apakah akan tetap mudik lebaran dengan segala risiko yang bakal dihadapi.
Setidaknya terdapat tiga risiko yang kemungkinan bakal dihadapi jika tetap mudik lebaran tahun ini.
Yang Pertama, terdapat risiko tertular virus corona ketika melakukan serangkaian aktivitas lebaran. Risiko tertular bisa terjadi saat dalam perjalanan mudik karena terdapat kerumunan di rest area, rumah makan. Risiko tertular bisa terjadi saat berlebaran di kampung halaman, berinteraksi dengan kerabat atau teman, tetangga. Juga di tempat kerumunan lain.
Yang Kedua, akan mendapat risiko dihadang petugas, kemudian disuruh putar balik ke rumah. Jika sudah demikian, menjadi perjalanan yang merepotkan.
Yang ketiga, pulang balik ke rumah, boleh jadi akan terkena tracing (pelacakan) oleh petugas dalam perjalanan atau sesampai di rumah. Belum lagi, para tetangga yang berusaha menghindari interaksi. Boleh jadi petugas meminta isolasi mandiri. (jokles)