CIRACAS, POSKOTA.CO.ID - Penembakan yang menimpa salah satu kader Jumantik, Anah (41) membuat warga RT 09/09, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, semakin ketakutan.
Pasalnya aksi penembakan itu merupakan yang kedua kalinya setelah seorang lansia juga menjadi korban penembakan pada November 2020 lalu.
"Lokasi penembakan bu Anah dan pak Sitinjak itu berdekatan, memang lokasinya sepi, mudah-mudahan tak ada lagi kejadian serupa," kata Ketua RT 09/RW 09, Achmad Joko Haryanto, Minggu (28/3/2021).
Joko mengatakan berencana memasang CCTV di sekitar permukiman warga untuk mencegah aksi kejahatan jalanan terjadi.
"Kemarin CCTV di rumah pak Sitinjak yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi penembakan Anah sudah diamankan Polres Jakarta Timur saat melakukan olah TKP pada Rabu (24/3/2021)," ujarnya.
Rekaman CCTV itu diharapkan bisa mengungkap siapa pelaku penembakan terhadap kedua korban Sitinjak dan Anah yang mengalami luka di bagian belakang paha kanannya.
"Cuma kita enggak tahu apa kasus penembakan pak Sitinjak dengan bu Anah ini terkait atau tidak. Yang pasti warga takut dan heran dengan adanya kejadian ini, kenapa bisa sampai terjadi dua kali," ungkapnya.
Sementara itu, Kapolres Jakarta Timur Kombes Erwin Kurniawan mengatakan dari hasil penyelidikan, pihaknya tidak menemukan adanya unsur kasus peluru nyasar dalam penembakan korban Anah. Ia juga belum bisa memastikan apakah aksi itu terencana atau tidak.
"Petugas sendiri hingga kini masih melakukan penyelidikan, untuk menangkap pelaku," terangnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang ibu petugas Juru Pemantau Jentik (Jumantik), Anah (41) menjadi korban peluru nyasar saat tengah bertugas di Jalan Kp Baru I RT 09/09 Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur. Korban mengalami luka dibagian paha kanan dan kini tengah menjalani operasi untuk pengangkatan proyektil yang bersarang.
Kapolsek Ciracas Kompol Jupriono mengatakan Anah mengalami luka tembak di bagian paha kanan saat hendak mengontrol jentik nyamuk pada Rabu (24/3/2021) kemarin.