ADVERTISEMENT

Pasokan Darah di PMI Menurun 70 Persen, GDDPI Imbau Tak Perlu Takut Donor Darah

Sabtu, 27 Maret 2021 16:20 WIB

Share
Pembukaan Acara Donor Darah GDDPI (cr07)
Pembukaan Acara Donor Darah GDDPI (cr07)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketersediaan stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) menurun hingga 70 persen sejak pandemi masuk ke Indonesia.

Hal ini mengundang kekhawatiran berbagai pihak. Pasalnya, permintaan darah dari rumah sakit tetap ada dan justru meningkat.

Bukan tanpa alasan, penyebaran Covid-19 yang masif dan larangan berkumpul yang diimbau pemerintah membuat masyarakat lebih mawas diri untuk melakukan donor darah. Apalagi jika harus mengunjungi rumah sakit yang dianggap riskan.

Untuk itu, pihak Gerakan Donor Darah Perempuan Indonesia (GDDPI) mengajak semua pihak untuk tidak takut untuk melakukan donor darah.

Ketua Umum GDDPI sekaligus Ketua Umum Perempuan Jenggala, Vicky W Kartika mengimbau kepada masyarakat tidak perlu khawatir melakukan donor darah selama pandemi.

Termasuk untuk acara GDDPI, warga tidak perlu takut, sebab selama penyelenggara kegiatan tersebut mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan, acara dilakukan secara ketat. 

"Enggak, kita semua melakukan prokes kesehatan. Kedua Covid 19 tidak ada di dalam darah. Jadi relative aman selama kita menjaga prokes," jelas Vicky di Kawasan Darmawangsa, Jakarta Selatan, pada Sabtu (27/03/2021)

GDDPI diinisiasi oleh 8 instansi perempuan bekerjasama dengan PMI. 8 instansi tersebut antaranya Perempuan Jenggala, Dharma Wanita Persatuan, PP LIPI, Pertiwi Indonesia, PUN, YBI, PSKD, dan Geronimo.

GDDPI dibentuk dengan tujuan sosialisasi dan menggerakkan masyarakat untuk mau berdonor darah lagi meski di era pandemi pemenuhan darah bagi orang yang membutuhkan.

"Apalagi sekarang lagi proses vaksinasi stok darah semakin menipis karena orang yang abis divaksin itu setelah 6 minggu baru boleh donor lagi,"

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT