ADVERTISEMENT

Hasilkan 1.655.170 ton GKG, Provinsi Banten 9 Besar Produsen Beras Nasional

Jumat, 26 Maret 2021 06:25 WIB

Share

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SERANG, POSKOTA.CO.ID - Fokus Gubernur Banten Wahidin Halim memperkuat sektor pertanian bangkitkan perekonomian Provinsi Banten untuk pulihkan perekonomian pada awal pandemi Covid-19 membuahkan hasil. Provinsi  Banten tempati posisi 9 besar produsen beras Nasional.

Gubernur menjelaskan, pada situasi seperti ini masyarakat akan membutuhkan kebutuhan pokok. Kekuatan sektor pertanian akan menjadi  ketahanan pangan serta memastikan kekuatan stok bahan kebutuhan pokok.

"Kita sedang menghadapi wabah yang merata di seluruh negeri dan berdampak juga di Provinsi Banten. Kita  mengandalkan industri dan perdagangan yang masih dalam situasi pandemi  Covid-19, yang berimbas kepada perekonomian," ungkapnya.

"Semua akan tetap bergulir dengan baik apabila kita dapat memastikan ketersediaan pangan dan bahan pokok. Sehingga perdagangan tetap berputar dengan stabil, tidak ada kenaikan harga atau kelangkaan stok," tambah Gubernur.

Merujuk pada rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Pusat pada tanggal 1 Maret 2021, Provinsi Banten menempati posisi 9 besar produsen beras secara Nasional tahun 2020. Dengan luas panen 325.333 ha, Provinsi Banten mampu menghasilkan padi 1.655.170 ton GKG (Gabah Kering Giling) atau setara 937.815 ton beras.

Dalam penghitungannya, BPS menggunakan metode Survey Kerangka Sampel Area (KSA), dari keseluruhan produksi beras se-Indonesia tahun 2020. Untuk Provinsi Banten berhasil naik ke peringkat ke 9 sebagai produsen beras terbesar nasional menggeser posisi Provinsi Sumatera Barat.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid mengatakan, pencapaian Provinsi Banten yang berhasil naik ke peringkat 9 sebagai produsen beras terbesar Nasional, merupakan hasil dari langkah terobosan teknis di tingkat lapangan. 

Dimana, beberapa langkah teknis tersebut yaitu keragaman teknis perbaikan varietas unggul nasional mulai dari penggunaan varietas Ciherang, Inpari 32 dan Inpari 42. Kemudian keragaman teknologi pemupukan berimbang, serta penggunaan agensia hayati pada pengendalian hama terpadu.

"Strategi ini mampu meningkatkan produktivitas dari 48,95 ku/ha menjadi 50,50 ku/ha. Langkah strategis selanjutnya Dinas Pertanian akan terus meningkatkan inovasi keragaman teknologi produksi padi," kata Agus, Kamis (25/3/2021)

Selain itu kata Agus, keberhasilan Pemprov Banten dalam peringkat produsen beras nasional juga diikuti dengan peningkatan pendapatan petani yang diukur dengan indikator Nilai Tukar Petani (NTP). Selama kurun waktu bulan Januari-Februari Tahun 2021 NTP Provinsi Banten adalah yang tertinggi di Pulau Jawa yaitu pada angka 101,16 dan 100,92.

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Guruh Nara Persada
Contributor: Rahmat Haryono
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT