ADVERTISEMENT

Harga Cabai Masih Tinggi, Penjual Bumbu Dapur Mengeluh Sepi Pembeli

Jumat, 26 Maret 2021 23:11 WIB

Share
Pedagang bumbu giling di Pasar Rangkasbitung (yusuf)
Pedagang bumbu giling di Pasar Rangkasbitung (yusuf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Harga cabai yang masih tinggi di pasaran ternyata juga berimbas pada pedagang bumbu giling. Mereka menggeluh akan tingginya harga Cabai yang masih bertahan di kisaran Rp 120 ribu perkilogram itu. 

Surya Candra, pedagang bumbu di Pasar Rangkasbitung mengaku, harga cabai yang tidak stabil itu membuat dagangan bumbu gilingnya menjadi sepi pembeli. 

 "Masih segitu, kalo kenaikan ada selisih sedikit. Ngeluhh juga karena gak ada yang belanja, apalagi sepi," Surya Candra di Pasar Rangkasbitung, Jum'at (26/3/2021).

 Surya mengatakan, harga cabai yang stabil itu membuat harga bumbu giling juga menjadi tidak stabil, karena bahan pokok utama bumbu giling itu merupakan cabai.

Ia mengaku, saat ini diirinya hanya bisa meraup omset sekitar Rp. 500 ribu, sampai Rp. 800 ribu saja. Padahal, sebelumnya dirinya bisa meraup omset hingga Rp. 1 juta perharinya.

"Biasanya menjelang puasa ini ramai, tapi sekarang sepi. Karena harga cabai nya juga naik," akunya.

 Dirinya berharap, agar Pemerintah segera melakukan upaya seperti operasi pasar agar harga cabai menjadi stabil. Khususnya mendekati  bulan suci ramadhan ini.

"Harapan pada normal kembali. Yang belanja gak ada ngeluh kembali, Corona cepat hilang dan harga seperti biasa," harapnya.

Sementara itu, Raini seorang pembeli bumbu giling mengatakan, akan harga  cabai yang masih tinggi itu dirinya terpaksa harus mengurangi konsumsi cabai dan juga bumbu giling.

 "Harganya masih tinggi, makanya terpaksa harus ngurangi konsumsi,"  (kontributor banten/yusuf permana)

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT