SETIDAKNYA ada empat hal yang patut diperhatikan untuk menghindari penularan dan penyebaran virus corona.
Pertama, menghindari tempat-tempat umum, tempat berkumpulnya banyak orangg beraktivitas.
Kedua, sedapat mungkin menghindari tempat yang tertutup, tanpa ventilasi udara yang memadai.
Ketiga, tidak beraktivitas terlalu lama dalam ruangan yang ramai apalagi tanpa ventilasi.
Keempat, tidak terlalu lama melepas masker saaat berinterkasi dengan banyak orang.
Keempat hal ini, menurut catatan Organisasi kesehatan Dunia ( WH) menjadi lingkungan yang berpotenasi terjadinya penyebaran virus corona melalui tetesan pernapasan atau disebut aerosol.
Karenanya tindakan pencegahan menjadi lebih penting, ketimbang tertular karena terlambat melakukan pencegahan.
Disarankan kalau memang harus bertemu dengan banyak orang, lakukan pertemuan di luar ruangan, pada tempat yang terbuka. Ini lebih aman ketimbang pada ruangan kecil, tertutup lagi dan banyak orang.
Lantas bagaimana karena pekerjaan atau keperluan sesuatu harus berada di ruangan tersebut? Jawabnya jikalau terpaksa harus berada di ruangan itu, pencegahan bisa dilakukan dengan membuka jendela, ventilasi atau pun membuka pintu ruangan. Usahakan terdapat banyak sirkuasi udara.
Tidak kalah pentingnya tetap memakai masker, menjaga jarak dan berupaya sesedikit mungkin memegang benda-benda yang berada di dalam ruangan.
Itulah sebabnya protokol kesehatan 3 M tidak boleh diabaikan di mana pun beraktivitas. Bahkan, untuk mencegah kemungkinan tertularnya virus baru B117, prokes perlu ditambah.
Selain memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan serta mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, juga perlu membatasi mobilitas dan mengurangi interaksi, sering disebut 3M+2.
Membatasi mobilitas berarti mengurangi aktivitas, pergerakan yang dapat menimbulkan kerumunan atau ikut larut dalam kerumunan.
Sedangkan mengurangi interaksi, khususnya di tempat-tempat yang berpotensi terjadinya penularan seperti restoran, kafe, klub malam, karaoke, dan tempat latihan kebugaran, paduan suara dan masih banyak lagi tempat nongkrong yang perlu dihindari.
Mengurangi interaksi bukan hanya kuatitasnya, juga lamanya berinteraksi. Ingat virus varian baru lebih cepat menular, jika dibandingkan dengan Covid-19.
Memang sulit karena karakter masyarakat kita sejak dulu senang kumpul-kumpul sebagai bagian dari tradisi gotong royong dan kebersamaan.
Tradisi ini tidak harus dihilangkan, tetapi dikemas sedemikian rupa dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan. (jokles)