Diteror Bom Palsu, Ini Kata Ketua KAMI Ahmad Yani dan Istri

Jumat 26 Mar 2021, 14:57 WIB
Rumah Ketua Eksekutif KAMI, Ahmad Yani di Jalan Camar, Cipinang Indah, Duren Sawit, Jakarta Timur yang diteror dengan benda menyerupai bom. (foto: poskota/cro5)

Rumah Ketua Eksekutif KAMI, Ahmad Yani di Jalan Camar, Cipinang Indah, Duren Sawit, Jakarta Timur yang diteror dengan benda menyerupai bom. (foto: poskota/cro5)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemilik rumah sekaligus Ketua Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Ahmad Yani menceritakan awal mula kejadian ditemukannya benda menyerupai bom yang berada di depan rumahnya.

Yani mengatakan, mulanya asisten rumah tangganya, MA, hendak membuang sampah menemukan adanya sebuah tas berwarna hitam. Ketika MA coba mengangkat benda tersebut, ternyata benda itu cukup berat lantas ia pun langsung menghubungi petugas keamanan di sekitar lokasi.

"Satpam langsung memindahkan tas itu kurang lebih 2 meter dari rumah. Pas dibuka ternyata ditemukan benda berbentuk tabung terus diujung ada jam masih hidup," ucap Yani saat menceritakan awal mula kejadian dari depan rumahnya di Jalan Camar Blok AA1 No 1, Cipinang Indah, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat, (26/3/2021).

Mendengar kabar itu, ia pun bergegas turun dari lantai atas rumahnya dan langsung menyuruh para petugas kemanan untuk menghindar karena ditakutkan benda itu adalah bom dan langsung memanggil RT dan RW setempat.

Usai pejabat lingkungan rumahnya itu datang, mereka pun serempak langsung menghubungi pihak Polsek Duren Sawit untuk mengevakuasi benda mencurigakan tersebut.

"Setelah itu mungkin pihak Polsek langsung melaporkan ke Polda Metro Jaya. Lalu kemudian datang petugas dari Tim Gegana Brimob setengah 10. Alhamdulillah benda diduga bom itu sudah dibawa," terangnya.

Sementara itu, istri Ahmad Yani, Naura mengatakan ia justru baru mendapat kabar tersebut ketika melihat tayangan di televisi. Ia mulai curiga ketika di tayangan tersebut digambarkan lokasi sekitar rumahnya.

Ia pun berspekulasi pada saat itu kejadian tersebut cenderung mengarah ke teror. Dirinya beralasan, pasalnya benda menyerupai bom itu benar-benar diletakkan di depan kediamannya tersebut.

"Sebetulnya sisi rumah saya ini kan sepi , seharusnya jika dia memang hendak meledakkan harusnya di tempat yang sepi, tapi kan ini seolah-olah kita tahu semuanya," ujar Naura kepada awak media.

Terkait kejadian yang lolos dari pantauanya itu dikarenakan kamera CCTV di rumahnya itu sedang dalam keadaan mati. Hal itu dikarenakan pada saat peristiwa banjir beberapa waktu lalu CCTV-nya itu terkena dampak banjir.

Namun kendati demikian, ia dan keluarganya pun kini merasa lega karena benda yang mulanya diduga bom itu hanya merupakan bom palsu.

"Kalau bukan bom kami bersyukur, karena bom kan risikonya luar biasa. Risiko bom kan nyawa dan kerusakanya cukup besar. Pastinya kami bersyukur (kalau bukan bom), alhamdulillah," imbuhnya. (cr05)

Berita Terkait

News Update