JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ombudsman Republik Indonesia (RI) menemukan adanya potensi maladministrasi dalam pengambilan kebijakan impor beras yang dilakukan oleh Pemerintah.
Akibat temuan ini, Ombudsman meminta pemerintah dalam hal ini Kementerian Koordinator Perekonomian untuk melaksanakan Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) guna menunda upaya impor beras tersebut.
"Hingga menunggu perkembangan panen dan pengadaan oleh Perum Bulog pada awal Mei," kata Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Faka dalam keterangan resmi, Rabu, (24/03/2021).
Yeka menambahkan, berdasarkan data yang dihimpun oleh pihaknya dari persediaan beras di Perum Bulog. Per tanggal 14 Maret 2021 terdapat 883.585 ton dengan rincian 859.877 ton merupakan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) serta 23.708 ton stok beras komersial.
Sementara itu, dari jumlah stok CBP yang ada saat ini terdapat stok beras yang berpotensi mengalami turun mutu sekitar 400 ribu ton.
CBP itu berasal dari pengadaan dalam negeri selama periode 2018-2019 dan yang berasal dari hasil importasi tahun 2018.
"Sehingga stok beras yang layak konsumsi kurang dari 500 ribu ton atau sekitar 20 persen dari kebutuhan beras rata rata tiap bulan atau 2,5 juta ton," jelas Yeka.
Lebih lanjut, berdasarkan data yang dihimpun Ombudsman dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2021 sendiri, Yeka nengatakan luas panen padi dari Januari hingga April 2021 mencapai 4,86 juta hektare.
Dengan luas panen tersebut, total potensi produktivitas padi pada subround Januari sampai April 2021 sebesar 25,37 juta ton dan diperkirakan mempunyai potensi produksi beras pada Januari-April 2021 sebesar 14,54 juta ton beras.
Berdasarkan data tersebut bisa dikatakan, produksi beras tanah air itu mengalami kenaikan sebesar 3,08 juta ton atau 26,84 persen. Capaian ini terhitung lebih besar ketimbang subround Januari - April 2020 lalu yakni 11,46 juta ton.
"Merujuk data stok pangan dan potensi produksi beras nasional di tahun 2021, Ombudsman menilai bahwa stok beras nasional masih relatif aman dan tidak memerlukan impor beras dalam waktu dekat," imbuh Yeka. (cr05).