MASIH soal corona, yang di dalamnya ada berbagai persoalan. Tanda-tanda terpapar Covid-19, sebagian kenikmatan berkurang. Berkurangnya rasa, lidah kelu, yang biasa punya rasa nikmat, punya rasa manis, asam dan rasa lezaattt.
“Menurut yang pernah kena corona rasa yang disebut di atas hilang semua, maka jagalah kesehatan. Ingat daya tahan tubuh harus terus dijaga dengan baik, makan yang bergizi, olahraga walaupun cuma jalan kaki, pokoknya kita harus terus bugar!” ujar sahabat Bang Jalil dari jarak jauh.
“Jangan lupa ikut divaksin, biar kian corona takut!” kata sahabat lagi.
Bang Jalil mengiyakan apa saran sang sahabat yang selalu hadir walaupun dengan jarak jauh. Tapi berulang kali dikatakan, bahwa penyakit ini memang bikin orang babak belur. Berulang kali pula usaha lain, banting setir tapi usahanya nggak gol juga.
“Ya, sabarlah Pak, Ibu. Yang penting kita selalu usaha terus menerus, pasti Allah akan kasih jalan….,” ujar sahabat.
“Tapi, ini yang namanya rasa kok belum juga baik, ya Pak?” Tanya sang istri.
“Waduh, itu tanda-tanda Bu. Jangan-jangan ibu….terpapar ? Ayo ke Puskemas terdekat atau rumah sakit! Jangan sampai terlambat!” kata sahabat.
“Saya sehat walafiat, Pak!” ujar sang istri.
“Tapi kalau kehilangan rasa itu salah satu ciri terpapar?” kata sang sahabat.
Istri Bang Jalil diam sejenak. Tapi kemudian bicara panjang lebar, "Ya, rasa itu bisa jadi karena banyak hal. Punya duit pasti rasanya senang. Nggak punya duit pasti rasa sedih. Nah, yang terakhir ini duit kok rasanya sulit banget mampir ke kantong saya ya, Pak? Itulah yang disebuat semua rasa jadi nggak enak. Yang ada cuma rasa asin, soalnya makan cuma pakai garam!”
“Wah, kalau begitu saya juga nggak tahu obatnya,” ujar sahabat.
