JAKARTA - Politisi Partai Demokrat dari kubu AHY, Irwan Fecho, mengatakan, masyarat Kalimatan Timur (Kaltim) mendukung pemindahan ibu kota negara ke Penajam Paser Utara yang direncakan tahun 2024 mendatang.
"Saya pikir pemindahan Ibu Kota Negara masih bisa tepat waktu untuk di 2024 dan pada 17 Agustus Presiden sudah berkantor di sana dengan harapan pandemi bisa diatasi dan ekonomi nasional kita juga kelihatan membaik," kata Irwan Fecho.
Hal itu disampaikan Irwan dalam diskusi Forum Legislasi bertajuk 'Pembahasan RUU IKN jadi Prioritas' di Kompleks Senayan, Selasa (23/03/2021).
Irwan menceritakan, Masyarakat Kaltim tahun 2011 yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Kalimantan Timur Bersatu ke Mahkamah Konstitusi (MK) menggugat Undang-undang nomor 33 tahun 2004 tentang Hubungan Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah.
"Karena kita menganggap dana bagi hasil itu tidak adil dan proporsional, walaupun kemudian kalah di MK, tapi perjuangan masyarakat itu selalu konstitusional," katanya.
Dengan demikian, katanya, IKN ini sangat menghapus keinginan menggugat Undang-undang nomor 33 tahun 2004.
"Seperti background yang saya sampaikan tadi, bagaimana ketidakadilan, permasalahan sumber daya alam yang ekstraktif disana, tambang batu bara banyak dan migas serta hutan," katanya.
"Masalahnya laut kami rusak, sungai kami rusak, sungai kami keruh, hutan kami habis, dengan IKN ini menjadi harapan cukup besar," katanya.
Namun, anggota Komisi V DPR ini mengkhawatirkan soal pemindahan ibu kota karena masih tingginya penyebaran wabah Covid-19. Selain itu, konsentrasi anggaran untuk penanganan wabah tersebut juga tinggi.
Dia memperkirakan kalau wabah hilang pada tahun ini maka target pemindahan ibu kota pada 2024 bisa tercapai. (rizal/win)