ADVERTISEMENT

Nasib Kakek-kakek Celamitan Wasalam di Tangan Tetangga

Rabu, 24 Maret 2021 07:30 WIB

Share
Ilustrasi Nah Ini Dia (24/03/2021). Kakek Celamitan wasalam.
Ilustrasi Nah Ini Dia (24/03/2021). Kakek Celamitan wasalam.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

USIA sudah kepala tujuh, tapi kakek Sugiono (70), dari Badung (Bali) ini masih celamitan juga. Lihat bini tetangga nan mulus, berani-beraninya menggoda dan mengajak main “kuda-kudaan”. Tentu saja suami Ny. Tantri (40), ini tersinggung. Tanpa pikir panjang sikakek disabet celurit hingga wasalam.

Para pakar kesehatan selalu mengingatkan, lelaki berusia di atas 65 tahun harus banyak menghemat tenaga. Bangun tidur harus duduk dulu, jangan langsung bangkit dari ranjang. Begitu juga ketika  punggung terasa pegal, jangan serta merta memutar pinggang ke kanan dan kekiri. Jangan pula usia di atas 65 tahun sok-sokan naik tangga. Jika sampai kepeleset dan ngglundung, bisa bahaya.

Ternyata kakek Sugiono warga Kerobokan Kaja, Badung, tak peduli dengan imbauan para pakar kesehatan tersebut. Usia 65 saja nggak boleh naik tangga, dalam usia kepala tujuh dia malah nekad mencoba naik bini tetangga. Akhirnya, dia bukan jatuh terjengkang, tapi nyungsep di kali gara-gara disabet celurit oleh Matsoleh, 50, tetangganya. Polisi pun menyebutnya sebagai pembunuhan berencana.

Meski usia sudah angkatan “anggur kolesom”, kakek Sugiono ini masih tinggi juga hasratnya akan wanita. Melihat wanita cantik ukuran celananya langsung berubah, dari M ke XL, karena pikirannya langsung ke hal-hal yang seronok. Padahal di rumah sendiri si kakek ini sudah lama prei, meski bukan hari Minggu dan hari besar nasional.

Tetangganya yang bernama Tantri memang lumayan cantik di kelasnya. Setiap melihat wanita itu yang dibayangkan yang mboten-mboten. Padahal wanita tersebut masih domainnya Matsoleh, karena memang dia suaminya yang sah dan terdaftar di KUA.

Namannya juga bertetangga tentu saja kontak sosial selalu terjadi antar mereka. Awalnya kakek Sugiono sekadar memandang dan berkhayal, karena sadar dirinya sudah menjadi kakek milenial. Tapi rupanya dia punya alat vital tak bisa dijegal, apa lagi setan selalu memancing terjadinya skandal. “Ayolah Bleh, jangan takut-takut! Saya kalau bukan setan, sudah saya sikat sendiri,” kata setan mencoba mengompori.

Dan di mata kakek Sugiono makin ke sini Ny. Tantri makin ngglibet saja. Maka pas ketemu sendirian, langsung saja bini Matsoleh itu digodanya, diajak berhubungan intim bak suami istri. Tentu saja  Tantri menolak. Di samping itu berkhianat dan dosa pada suami, lelaki seusia Mbah Sugiono paling-paling cuma menang teori doang!

Tantri juga tersinggung dicolek-colek kakek Sugiono. Memangnya perempuan apaan? Maka dia pun lalu mengadu pada suaminya. Matsoleh mendengar laporan istri darahnya langsung mendidih di atas 100 derajat celcius. Tanpa pikir panjang dia ambil clurit dan mencari kakek Sugiono yang tua-tua masih suka genit tersebut.

Kebetulan kakek Sugiono sedang membersihkan kandang burung piaraannya di tepi kali. Tahu-tahu mak bedengus Matsoleh datang sambil bawa clurit. Diklarifikasi soal niatnya hendak menggauli Tantri, kakek Sugiono mencoba mengelak. Matsoleh tak sabar lagi. Kakek renta itu langsung disabet clurit berulangkali dan nyungsep di kali bersama sangkar burungnya. Para tetangga mencoba menolongnya, tapi sudah kadung wasalam. Atas perbuatannya main hakim sendiri tersebut, Matsoleh ditahan di Polres Badung.

Tinggal di Badung, sudah tua si kakek ini masih badung juga. (DC/Gunarso TS)
 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT