KORSEL - Drama Korea 'Joseon Exorcist' menuai kontroversi dan banyak kritikan dari warganet Korea karena dinilai memiliki banyak distorsi sejarah.
Salah satu adegan yang sangat kontroversial adalah ketika pemain bernama Marco mengunjungi rumah gisaeng (wanita malam) dan menampilkan makanan China.
Warganet menilai tidak seharusnya drama berlatar belakang sejarah Korea menampilkan makanan China sebagai jamuan.
Isu ini kemudian semakin tak tekendali hingga muncul rumor penulis yang menggarap drama tersebut kebangsaan Korea - China.
Kejadian ini membuat geram warganet hingga akhirnya mengajukan petisi ke Blue House untuk membuat drama berhenti tayang.
Petisi tersebut sudah ditanda tangani oleh lebih dari 10 ribu orang. Buntut dari petisi ini, banyak iklan yang semula mendukung syuting 'Joseon Exorcist' menarik diri.
Menanggapi ini, SBS dan rumah produksi drama 'Joseon Exorcist' memutuskan untuk menunda penayangan episode selanjutnya. Penayangan ditunda sampai pihak produksi selesai mengedit bagian yang berbau Tiongkok di episode 1 dan 2.
"Saat-saat bermasalah dari adegan menyambut pengusir setan semua akan dihapus untuk tayangan ulang VOD dan tayangan ulang televisi," tulis SBS dalam Keterangan Pers yang dilansir dari Soompi pada Rabu (24/3).
Untuk episode-episode selanjutnya, kru produksi mengungkapkan akan melakukan set ulang agar tidak menimbulkan kesalahpahaman lebih lanjut.
SBS dan rumah produksi meminta maaf kepada penonton karena menimbulkan ketidaknyamanan dan kesalahpahaman di tengah situasi yang sensitif. Pihak Joseon Exorcist mengklarifikasi bahwa tidak ada investasi apapun yang berasal dari luar negeri, terlebih Tiongkok.
"Namun, sepenuhnya salah bahwa drama tersebut menerima pendanaan dari Tiongkok, dan ini adalah drama yang sepenuhnya didanai oleh Korea. Berbeda dengan kasus sponsor China dan dukungan produksi lainnya yang menjadi isu baru-baru ini, "Joseon Exorcist" adalah drama yang diproduksi dengan 100 persen dana Korea," lanjutnya.
"Di masa depan, kami akan memiliki rasa tanggung jawab yang lebih ketat dalam memproduksi drama, dan kami akan melakukan yang terbaik untuk tidak menyakiti para aktor dan staf yang berpartisipasi dalam drama," tutupnya.
Akibat kontroversi ini, rating episode kedua drama baru SBS tersebut turun drastis. Menurut Nielsen Korea, episode 23 Maret "Joseon Exorcist" mencatat peringkat nasional rata-rata 4,5 dan 6,9 persen. Padahal di episode perdanananya meraih rating kuat dengan 5,7 dan 8,9 persen. (cr07)