ADVERTISEMENT

Sebaran Lokus Stanting di Kabupaten Serang Merata

Selasa, 23 Maret 2021 23:51 WIB

Share
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang, Agus Sukmayadi. (luthfillah)
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang, Agus Sukmayadi. (luthfillah)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SERANG, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang sejak beberapa tahun lalu sudah fokus dalam penanganan persoalan stunting. Sebab jika dibiarkan, persoalan ini akan berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat.

Selain berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat, persoalan stunting juga bisa menjadi kendala dalam mencapai target untuk mencetak SDM Unggul, Indonesia Maju tahun 2024 yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.

Berdasarkan catatan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang, pada 2020 setidaknya terdapat 10 desa yang menjadi lokus penanganan stunting dengan total kasus sebanyak 1.008 kasus.

Jumlah tersebut tersebar ke 10 desa di Kabupaten Serang yakni desa Mangun Teja, Kecamatan Pulo Ampel sebanyak 55 kasus. Desa Binangun, Kecamatan Waringin Kurung sebanyak 92 kasus.

Lalu desa Cirangkong, Kecamatan Petir sebanyak 146 kasus. Desa Panamping, Kecamatan Bandung 20 kasus. Desa Penantang, Kecamatan Kragilan 98 kasus.

Kemudian Desa Kebon Cau, Kecamatan Pamarayan 97 kasus. Desa Bugel, Kecamatan Padarincang 175 kasus. Desa Cakung, Kecamatan Binuang 65 kasus. Desa Panenjoan, Kecamatan Carenang 119 kasus dan terakhir Desa Bojong Catang, Kecamatan Tunjung Teja 140 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Dinkes Kabupaten Serang Agus Sukmayadi mengatakan, penelitian yang dilakukan itu setiap Februari terhadap setiap kepala keluarga.

"Setiap data yang masuk, baik dari posyandu maupun kunjungan rumah kami upload melalui aplikasi Aplikasi Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat atau yang disebut e- PPGBM, sehingga diperoleh apakah status gizi seorang anak kurang, buruk atau stanting," ujarnya, Senin kemarin.

Sedangkan pada 2021, lanjut Agus, jumlah anak dengan penderita stunting terjadi penurunan menjadi 996 kasus dari 10 lokus yang berbeda.

"Di Desa Kubang Baros, Kecamatan Cinangka ada 66 kasus. Desa Sukaratu, Kecamatan Cikeusal 55 kasus. Desa Pasir Buyut, Kecamatan Jawilan 148 kasus," ungkapnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Yulian Saputra
Contributor: Lutfillah
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT