ADVERTISEMENT

Impor Lagi, Garam Lagi 

Selasa, 23 Maret 2021 06:11 WIB

Share
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita saat mengunjungi salah satu pabrik pengolahan garam di Gresik, Jawa Timur. (ist)
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita saat mengunjungi salah satu pabrik pengolahan garam di Gresik, Jawa Timur. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TAHUN ini, pemerintah tak hanya berencana mengimpor beras antara 1-1,5 juta ton, garam juga akan diimpor sebanyak 3 juta ton.

Jika alasan impor beras untuk stok cadangan jika sewaktu-waktu dibutuhkan, sedangkan impor garam karena kualitas. Garam dalam negeri belum memenuhi standar untuk kebutuhan industri, sama seperti ketika mengimpor gula pasir.

Artinya garam impor bukan untuk kebutuhan konsumsi, tetapi digunakan untuk kepentingan industri. Sebut saja mie instan.

Impor beras, garam dan komoditas pangan lainnya bukan hal baru bagi negeri kita. Sering dikatakan impor pangan ini sebagai kebijakan instan. Ketika kita kekurangan stok, maka jalan yang ditempuh adalah impor.

Lantas bagaimana dengan strategi jangka panjang agar kebutuhan pangan dapat dipenuhi dari dalam negeri.

Ini pertanyaan yang gampang diucapkan, tetapi masih sulit direalisasikan.

Negeri kita sudah 75 tahun merdeka, tetapi garam masih impor.

Padahal Indonesia adalah negara agraris, mestinya bisa swasembada beras. Indonesia juga negara kepulauan, logikanya bisa swasemda garam.

Sejak dulu, soal garam terkait dengan kualitas produk yang belum sesuai dengan standar industri. Kandungan NaCl garam lokal masih di bawah 97 persen.

Artinya garam rakyat, garam yang dikerjakan oleh PN (PT) Garam dan oleh petani, belum bisa menyamai kualitas untuk garam industri.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT