SERANG, POSKOTA.CO.ID - Asosiasi UMKM yang berada di Provinsi Banten mendorong pengoptimalan pengelolaan industri pariwisata di Banten yang potensinya sangat besar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Pengoptimalan pengelolaan industri pariwisata itu bisa dilakukan bersama-sama antara pengelola pariwisata, pemerintah sebagai regulator serta para pelaku usaha UMKM sebagai penunjang sektor pariwisata.
Koordinator Asosiasi UMKM Banten Abdul Hafid seusai melakukan audiensi dengan komisi II DPRD Banten mengatakan, potensi pariwisata di Banten sangat banyak dan bisa dikembangkan untuk kesejahteraan masyarakat luas.
"Jumlah UMKM di Banten sangat banyak dan sebetulnya kita mampu mengembangkannya kalau semuanya mengambil posisi yang benar, di mana posisi kami sebagai UMKM dan dimana posisi pemeritnah sebagai regulator," ujarnya.
Untuk itu, lanjutnya, ke depan, kemiteraa ini harus dilakukan dengan MoU tentang kerja sama, baik dengan ritel, bahkan dengan seluruh BUMN.
"Prinispnya masalah di UMKM itu masih mendasar terkait bagaimana menjual prodak, tempat pemasaran, branding, promosi penjualan dan seterusnya," akunya.
Menurut Hafidz, ditengah Pandemi Covid-19 ini, pihaknya tetap bergerak dengan keterbatasan. Tetap terus produksi dan setoran juga berjalan, karena memang di situ cikal bakal kami hidup.
"Bahkan tidak sedikit juga yang gulung tikar, karena mata rantai usahanya terputus," ungkapnya.
Hasil pertemuan ini, tambahnya, ia mendapatkan satu gambaran yang lebih jelas lagi, apalagi dengan hadirnya PP 27 tahun 2001 terkait pola kemiteraan yang sudah dijelaskan.
"Tinggal impelemntasinya saja. Dan bagaimana kemudian PP ini bisa disosialsoasikan ditingkat mitra," jelasnya.
Hafidz juga meyakini UMKM ini akan bangkit kalau dilakukan pembinaan secara benar. Dibuat klasterisasi yang jelas antara star up dengan mereka yang sudah mau naik kelas itu harusnya memang pemerintah turun tangan.