Sesampainya di minimarket, Abdul langsung membangunkan salah satu dari kedua remaja itu.
Namun ternyata remaja itu membawa celurit di pinggangnya yang terjatuh saat dibangunkan.
"Yang bawa celurit di pinggangnya namanya Hendrayani. Warga setempat sudah ramai dan melihat remaja itu membawa celurit. Langsung diteriaki gangster," sebutnya.
Abdul yang melihat puluhan warga sudah mulai emosi langsung mengamankan dua remaja ke pos BPKB.
Sebab dua remaja itu ingin diamuk massa.
"Kalau bukan kita yang amankan ke pos remaja itu bisa mati diamuk massa. Karena warga geram juga dengan mereka. Apalagi mulutnya bau alkohol," terangnya.
Abdul mengaku, dengan memegang kepalanya langsung membawa remaja itu ke pos BPBK yang berjarak sekitar 90 meter dari minimarket.
"Saya bilang sama warga tahan-tahan jangan emosi. Kita serahkan ke kepolisian," ungkapnya.
Abdul menuturkan, sesampainya di pos BPKB, kedua remaja sempat di interogasi.
Dari pengakuannya mereka hendak mau tawuran.
"Setelah kita sudah hubungi polisi dan SatpolPP, kita sempat interogasi. Mereka mengaku mau tawuran, tapi lagi memantau situasi," paparnya.
Tidak lama, Abdul menyebut, polisi beserta petugas SatpolPP datang ke pos BPKB.