JUDUL artikel ini merupakan potongan kalimat yang saya kutip dari tulisan Mas Harmoko, delapan tahun lalu, tepatnya, 27 Maret 2013. Judul artikel Mas Harmoko, “Pemerintah 1/2.....1/2....!!!!” tersebut dimuat dalam buku Kopi Pagi Bersama Harmoko - Tantangan Pemerintahan 2014 - 2019.
Buku itu diterbitkan oleh PT Gria Media Prima Jakarta. Cetakan pertama, April 2014. Dalam tulisannya, Mas Harmoko membahas masalah impor beberapa bahan pokok ke Indonesia saat itu.
Kutipan awal dari artikel itu berbunyi demikian. “Dalam menghadapi gejolak harga produk-produk pertanian,..........., pemerintah ternyata dalam posisi yang memprihatinkan. .......Dan seenaknya saja mengatakan, ‘impor lagi saja’......Kalau jawaban pemerintah begitu mudah, ‘impor lagi’, maka Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan tidak perlu bergelar sarjana, anak SD pun bisa jadi menteri.”
i
Sebelumnya, yakni, Kamis, 7 Februari 2013, Mas Harmoko menulis artikel berjudul, “Stop Impor”. Artikel ini dimuat dalam buku yang sama, di halaman 28. Di awal artikel, Mas Harmoko mengatakan, “Untuk sekian kalinya penulis membahas soal impor barang-barang, buah-buahan dan makanan. Indonesia terkenal sebagai agraris yang memiliki berbagai jenis makanan, buah-buahan dan berbagai macam hewan. Termasuk tanaman obat.”
“Tetapi ironisnya pemerintah Indonesia masih terus melakukan antara lain : impor beras, impor singkong......impor daging, impor garam, impor kedelai dan berbagai jenis makanan lainnya....,” begitu kata Mas Harmoko, seorang wartawan kelahiran Kertosono, 7 Frebuari 1939, yang pernah jadi menteri, Ketua Umum Golongan Karya dan Ketua DPR/MPR.
“Jika dilihat dengan mata telanjang, mengapa Indonesia suka impor ? Ternyata mengembangkan merupakan sarang permainan koruptor.” Demikian kata Mas Harmoko delapan (8) tahun lalu.
Kamis, 4 Maret 2021 lalu, dalam Rapat Kerja Kementrian Perdagangan 2021, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengungkapkan keputusan pemerintah tentang impor beras satu juta sampai 1,5 juta ton tahun 2021 ini.
Diungkapkan juga keputusan impor garam, gula, daging sapi, daging kerbau (dari India dan Brasil). Soal keputusan impor garam juga diumumkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono di Indramayu, Jawa Barat, Minggu, 14 Maret 2021. (yoso)