SERANG, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah provinsi (Pemprov) Banten bekerjasama dengan beberapa daerah penghasil komoditi pertanian seperti cabai, bawang merah hingga kedelai. Pasalnya wilayah Banten belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.
Untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan komoditi di pasaran, Pemprov Banten akan bekerjasama dengan daerah seperti Jawa Barat, Jawa Timur hingga Lampung.
Sedangkan untuk kedelai, Pemprov Banten belum bisa melakukan kerjasama dengan daerah lain, sebab pasokan yang ada merupakan barang impor dari luar negeri.
Baca juga: Terima Aduan Wakil Rakyat, Disperindag Lebak Lakukan Survei Harga Komoditi di Pasar
Kepala Dinas (Kadis) Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Banten Babar Suharso mengakui Provinsi Banten untuk beberapa komoditi belum siap untuk produksi lokal.
"Jadi ada beberapa produksi yang perlu kerjasama dengan daerah dan penghasil seperti cabai, bawang merah dan produk kedelai impor," ujarnya, Jumat (19/3/2021).
Babar melanjutkan, kenaikan komoditas di atas yang beberapa hari terakhir terjadi merupakan efek dari peralihan musim dan dampak dari fenomena La Nina.
"Gejala kenaikan ini merupakan gejala nasional, terjadi di hampir seluruh wilayah, tidak hanya di Banten," ucapnya.
Baca juga: Terima Aduan DPRD, Disperindag Lebak Lakukan Survei Harga Komoditas HPE di Pasar
Karena ini gejala kenaikan nasional, lanjut Babar, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementrian Perdagangan untuk mengantisipasi terjadinya kenaikan harga-harga barang menjelang Ramadhan.
"Nanti ada kebijakan dari kementrian dalam menghadapi Ramadhan ini, termasuk persiapan terjadinya kenaikan untuk komoditas gula pasir," ucapnya.
Diakui Babar, untuk memudahkan pengawasan, pihaknya akan melakukan pemantauan secara serentak di beberapa titik pasar tradisional di Banten.
"Sebelum Ramadhan kami akan melaksanakan operasi pasar," ungkapnya. (kontributor banten/luthfillah/tha)