ADVERTISEMENT

Anggota Fraksi Golkar DPR: Masuk Akal Pemerintah Impor Beras 1 Ton Sebagai Cadangan

Jumat, 19 Maret 2021 14:45 WIB

Share
Anggota Fraksi Golkar DPR: Masuk Akal Pemerintah Impor Beras 1 Ton Sebagai Cadangan

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR Firman Soebagyo menyampaikan pandangannya tentang pernyataan Pemerintah terkait impor 1 juta-1,5 juta ton beras dalam waktu dekat ini. Menurut Firman menyatakan, rencana pemerintah itu masuk akal.

Sebab, dalam UU Pangan maupun UU Cipta Kerja tentang impor pangan masih diperbolehkan guna memenuhi cadangan atau stok pangan nasional agar tidak terjadi kekosongan pasokan dan menimbulkan gejolak harga pasar.

"Impor ini diperuntukan untuk cadangan dan bukan langsung didistribusikan di pasar dan ini untuk menstabilkan harga dan ketersediaan pangan bila sewaktu waktu terjadi devisit pasokan di masyarakat," katanya, Jumat (19/03/2021).

Baca juga: Purwakarta Surplus Padi, Dispangtan: Impor Beras Hanya Menyakiti Hati Petani

Firman mengatakan, hal ini menjadi penting, karena penduduk Indonesia  jumlahnya 270 juta lebih dan harus ada jaminan pangan dan tidak boleh diabaikan mengingat itu adalah amanat konstitusi bahwa 'pangan harus tersedia oleh negara' dan pangan adalah 'hak asasi manusia'.

Firman menyatakan, sebagai bentuk antisipasi dan pemenuhan terhadap amanat konstitusi negara. 

Langkah pemerintah ini, lanjutnya, penting dan benar karena data stok pangan yang disampakai Bulog bahwa serapan sampai dengan bulan April adalah masih dalam bentuk harapan panen akan datang dan ini masih belum bisa dipastikan apakah dapat terpenuhi atau tidak.

Baca juga: DPR Resmi Menolak Rencana Pemerintah Impor Beras karena Telah Menimbulkan Gejolak di Kalangan Petani

Terlebih lagi, kata politisi Golkar ini,  berdasarkan  resume dipaparkan dalam penjelasan rapat dengan bulog bersama Baleg bahwa stok mereka sebanyak 883.585 ton  terdiri dari beras CBP 859.877 ton dan beran Kom 23.708 ton merupakan kebutuhan penjualan KPSH bulog.

"Waktu masih panjang sampai April dan ini baru Maret, apalagi kita harus tau persis apakah stok disampaikan bulog akurasinya benar atau tidak. Karena saya meyakini stok beras dimiliki bulog itu keberadaan di gudang mana dan berapa kerusakan yang ada kan belum dijelaskan oleh Bulog," tegasnya. (rizal/win)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT