Tingkat Kematian Covid-19 Meningkat, Wagub Ariza Salahkan Warga yang Telat Lapor

Kamis 18 Mar 2021, 21:15 WIB
Wakil Gubernur DKI, Ahmad Riza Patria .(deny)

Wakil Gubernur DKI, Ahmad Riza Patria .(deny)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID –  Angka kematian pasien Covid-19 di Ibukota mengalami kenaikan 0,1 persen dari 1,6 menjadi 1,7 persen  berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, per tanggal 17 Maret 2021.

Meningkatnya angka tersebut, Wakil Gubernur DKI, Ahmad Riza Patria pun mengaku bukan karena tidak berfungsinya Satgas Covid-19 tingkat RT/RW. 

"Enggak ada hubungan dengan Satgas, betapa pun panitia dibentuk, regulasi diperbaiki tidak ada artinya jika masyarakat tidak jujur dan  disiplin," ujar Riza di Balai Kota, Kamis (18/03/2021).

Faktor meningkatnya tren kematian juga dipicu dari lambatnya respons warga saat mengalami gejala gangguan kesehatan.

Baca juga: Satgas Covid-19: Pemerintah Indonesia Menghormati Regulasi Penanganan Pandemi Covid-19 di Inggris

"Menurut data yang kami terima dari Dinkes disebabkan adanya, banyaknya yang terlambat respons gejala dalam tubuh, terlambat melaporkan sehingga penanganan jadi terlambat," ucapnya.

Riza mengingatkan warga agar tidak menunda datang ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala ataupun gangguan kesehatan. Meskipun, warga telah mendapat vaksin gejala berkaitan kesehatan wajib segera dilaporkan untuk tindakan tepat.

Deteksi dini menjadi penting, sebab menurut Riza keterlambatan tindakan medis berpengaruh dengan tingkat kematian akibat Covid-19.

Baca juga: Guru SD dan SMP di Kota Bekasi Menjalani Vaksinasi Covid-19 Guna Mempercepat Belajar Tatap Muka

Berdasarkan data terakhir, Rabu (17/3) jumlah kasus kematian akibat Covid-19 di Jakarta sebanyak 6.077 orang atau 1,7 persen. Kemudian, 351.680 orang sembuh, dengan tingkat kesembuhan 96,7 persen.

Untuk jumlah tes PCR sebanyak 18.064 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 12.644 orang dites untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 1.330 positif dan 11.314 negatif. (deny/tri)

Berita Terkait
News Update