JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Sebanyak 2406 guru dari 23 provinsi di Indonesia telah disurvei Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) tentang 'Persepsi Guru Atas Program Vaksinasi'.
"Hasil survei menunjukkan bahwa 97,73% guru bersedia di vaksin dan 8,17% guru menolak di vaksin dengan alasan khawatir efek samping dan ragu pada kualitas vaksinnya," kata Sekjen FSGI, Heru Purnomo, Kamis (18/03/2021).
Ia mengatakan, dari 2406 guru yang mengikuti survey berasal dari jenjang pendidikan PAUD/TK sampai SMA/SMK/MA dengan rincian sebagai berikut 6,28% guru PAUD/ TK, 50,50% guru SD/ MI, 37,20% guru SMP/ MTs dan 5,99% guru SMA/ SMK/ MA.
Baca juga: Survei FSGI: Sebanyak 97,73 Persen Guru Bersedia Vaksini, 8,17% Menolak
"Adapun usia para guru berada pada rentang rentang 20-59 tahun dengan rincian sebagai berikut usia 20-29 tahun sebanyak 17,62%, guru yang berusia 30-39 tahun sebanyak 22,69%, guru yang berusia 40-49 tahun sebanyak 20,57% dan dominan diikuti oleh guru SMA/ SMK/ MA sebanyak 39,11%," bebernya.
Sebelumnya, pemerintah telah menetapkan guru sebagai kelompok prioritas tahap kedua pemberian vaksinasi Covid 19.
Alasan guru ditetapkan sebagai kelompok prioritas adalah karena guru termasuk kelompok petugas pelayanan publik yang memiliki interaksi dan mobilitas tinggi dalam pekerjaannya.
Baca juga: Bupati Irna Minta Para Guru di Pandeglang Lebih Melek Teknologi
Meskipun siswa belum divaksin, namun pemerintah merencanakan buka sekolah tatap muka usai seluruh guru selesai di vaksin pada Juni 2021.
"Dari total responden sebanyak 2.406 guru, mayoritas sebanyak 94,85% telah mengetahui informasi mengenai vaksinasi Covid 19 bagi guru. Sementara selebihnya 4,15% tidak mengetahui informasi ini," katanya. (rizal/tri)