LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Dengan ditetapkannya Kabupaten Lebak sebagai zona kuning atau wilayah yang risiko paparan virus corona atau Covid-19 nya rendah, Satgas Penanganan Covid-19 Lebak optimis atau percaya diri alias pede bahwa Kabupaten Lebak dapat kembali ke zona hijau.
Satgas semakin pede melihat dalam beberapa hari terakhir ini terdapat peningkatan kesembuhan para pasien positif terpapar virus corona atau Covid-19 di Kabupaten Lebak.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebak, per tanggal 17 Maret 2021 kemarin jumlah pasien positif Covid-19 di Lebak yang sudah dinyatakan sembuh mencapai 2.268 orang. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan hari sebelumnya yakni 2.253 orang.
"Bisa, saya yakin Lebak bisa kembali ke zona hijau. Asalkan masyarakat bisa mematuhi anjuran pemerintah dan selalu menerapkan protokol kesehatan," kata Juru Bicara (Jubir) Covid-19 Lebak, Dr. Firman Rahmatullah kepada Poskota.co.id di Kantor Dinkes Lebak, Rangkasbitung, Kamis (18/3/2021).
Baca juga: Ini Alasan Dinkes Banten Gelar Vaksinasi Massal Lansia, Sopir Angkot & Ojol di ICE BSD
Firman menuturkan, Pemkab Lebak terus melakukan berbagai upaya dalam hal penanganan Covid-19 di Lebak, khususnya dalam pengetatan penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) di ruang lingkup masyarakat.
Selain itu, Pemkab juga tengah mengencarkan vaksinasi terhadap para tenaga kesehatan, anggota TNI-Polri, dan juga para pelayan publik di Lebak.
"Banyak hal yang kami lakukan dalam penanganan Covid-19, yakni dengan gencar melakukan tracking aktif, mendorong laboratorium milik Pemkab dan juga Rumah Sakit di Lebak agar bisa melakukan test PCR," tutur Firman.
Baca juga: 2.268 Warga Lebak Banten Sembuh dari Paparan Covid-19
Menurutnya, sinegritas antara seluruh pihak merupakan faktor paling penting dalam upaya menekan angka penyebaran Covid-19 di Bumi Multatuli ini.
Untuk itu, dirinya mengajak seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Lebak untuk selalu menerapkan Prokes dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari, yang bertujuan untuk mencegah penyebaran virus yang berasal dari negeri tirai bambu itu.