Mau Belanja Stop Kontak, Pria di Serang Mendadak Tergeletak Tewas di Pasar Ciruas, Warga Membiarkan Karena Takut Covid

Kamis 18 Mar 2021, 13:20 WIB
Mayat Nakim di Pasar Ciruas saat akan dievakuasi nakes dari Puskesmas.

Mayat Nakim di Pasar Ciruas saat akan dievakuasi nakes dari Puskesmas.

SERANG, POSKOTA.CO.ID - Usai berbelanja stop kontak di sebuah toko listrik, pria di Serang bernama Nakim (61), mendadak tergeletak dan tewasa di Pasar Ciruas, Kabupaten Serang, Rabu (17/3/2021).

Warga yang berada di sekitar lokasi membiarkan, tidak berani menolong lantaran warga takut kalau  korban terpapar Covid-19.

Nakim adalah warga Kedung Wungu, Desa Kamaruton, Kecamatan Lebakwangi, Kabupaten Serang.

Baca juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 15 Dibuka Hari Ini, Cek Syarat dan Ketentuannya di Sini

Kapolsek Ciruas, AKP Syarif Hidayat mengatakan berdasarkan keterangan saksi, jika korban awalnya datang mengunakan sepeda motor Suzuki smash warna hitam dengan nopol A 2386 AT.

Kemudian, korban diketahui akan membeli sebuah stop kontak. Sempat menanyakan ke salah satu toko dan tidak menemukan apa yang dicari, korban pun disarankan mencari ke toko yang lain.

"Jadi usai beli stop kontak ini, korban yang baru meninggalkan toko beberapa langkah itu tiba-tiba terjatuh dan tidak sadarkan diri," ucap AKP Syarif Hidayat didampingi Panit Reskrim Iptu Fitara Hariyanja.

Baca juga: 2.268 Warga Lebak Banten Sembuh dari Paparan Virus Covid-1

Bahkan sejumlah warga yang berada di sekitar lokasi sempat berusaha membangunkan korban. Namun sayang, saat itu korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa.

Mengetahui hal itu, warga pun akhirnya menjauh dan tidak ada yang berani mendekat untuk mengevakuasi korban lantaran khawatir korban terpapar oleh virusa Covid-19. Sehingga warga langsung menghubungi pihak puskesmas dan Polsek Ciruas.

"Jadi saat itu warga melapor ke puskesmas dan ke kita, karena khawatir korban ini terkena virus Covid-19. Bahkan saat kita datang pun korban masih tergeletak dan warga takut untuk mengevakuasinya karena khawatir Covid-19," paparnya.

Berita Terkait
News Update