ADVERTISEMENT

DPR: Jika Ingin Tingkat Kematian Rendah Utamakan Vaksinasi Manula

Kamis, 18 Maret 2021 23:52 WIB

Share
DPR: Jika Ingin Tingkat Kematian Rendah Utamakan Vaksinasi Manula

JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Nur Yasin mengatakan jika ingin tingkat kematian rendah maka para manula yang mesti diutamakan dalam vaksinasi.

"Ya. Para manula yang harus diutamakan divaksinasi jika ingin tingkat tingkat kematian rendah," kata  Nur Yasin bersama Juru Bicara Pemerintah urusan Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi dan Epidemiolog Universitas Indonesia Pandu Riono, dalam diskusi publik di Gedung DPR RI, Kamis (18/3/2021).

Politisi PKB ini mengatakan, di Indonesia para manula kurang diperhatikan. "Lihat di Inggris, para manula yang divaksinasi pertama, kemudian usia 60 ke atas, 50 ke atas dan seterusnya. Bukannya anak-anal muda. Karena Covid-19 bermutasi, sehingga tidak lagi menyerang tengorokan," katanya.

Baca juga: Wagub Ariza Heran Sekaligus Bangga Banyak Lansia Berbondong-bondong Vaksinasi Covid-19

Dalam kesempatan itu, Yasin meminta seluruh pihak mendukung proses uji klinis vaksin Nusantara yang saat ini sedang berlangsung.

Sebab, penelitian terhadap jenis vaksin Nusantara ini hanya dilakukan oleh tiga negara di dunia, yakni Indonesia-Amerika, China dan China.

"Jenis vaksin Nusantara ini hanya diteliti oleh tiga negara di dunia, yakni Indonesia (ada Amerika juga, China dan China. Selayaknya itu tetap didukung, dan kami akan bersuara terus di Komisi IX,” bebernya.

Baca juga: Fix! Lansia KTP Non-DKI Tetap Bisa Ikut Vaksinasi di GBK, Begini Caranya

Bahkan katanya, dirinya beserta sembilan rekannya di Komisi IX DPR sudah mendaftarkan diri menjadi relawan uji klinis vaksin Nusantara tahap dua, jika hal Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) sudah memberikan rekomendasi uji klinis.

“Jika sudah fase satu selesai dan masuk fase dua, kami (9 Anggota Komisi IX) akan menjadi relawan,” ucapnya. (rizal/win)

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT