ADVERTISEMENT

Tersangka Aniaya Balita Hingga Mengalami Luka Lebam Ternyata Sudah Sering KDRT Terhadap Istrinya

Rabu, 17 Maret 2021 13:31 WIB

Share
Tersangka Aniaya Balita Hingga Mengalami Luka Lebam Ternyata Sudah Sering KDRT Terhadap Istrinya

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Miris, seorang ayah (EP) tega menganiaya bayinya sendiri yang baru berumur 7 bulan di rumahnya, di Banjaran Pucung, Kecamatan Tapos, (12/03/2021).

Diketahui, pria itu memang sering kali memukuli istrinya, hingga akhirnya entah apa yang ada dipikiran si ayah, bayi mungilnya malah ikut jadi sasaran kemarahannya.

Lantas, sang ayah nekat aniaya bayinya hingga wajahnya lebam, diketahui aksi itu dilakukan saat sang istri pergi bekerja.

Ketika istrinya pulang dari bekerja, ia terkejut karena di sejumlah bagian tubuh anak ditemui luka lebam.

Baca juga: Bapak Penganiaya Bayi Akhirnya Ditangkap Anggota Reskrim Polres Metro Depok

Sang istri yang khawatir langsung melapor ke tetangga dan sang anak langsung dibawa ke rumah sakit terdekat.

Usai membawa anaknya ke rumah sakit, sang istri pun melapor ke polsek Cimanggis dan berkasnya dilimpahkan ke Polres kota Depok.

"Peristiwa penganiayaan diduga terlapor adalah bapak kandungnya sendiri diketahui sekitar pukul 16.30 WIB. Sang ibu usai pulang dari bekerja anaknya menangis dan trauma wajah lebam dan sang bapak mengakui kesal menangis terus tidak mau berhenti," ujar Kanit PPA Ipda Elia kepada Poskota saat dikonfirmasi, Selasa (16/03/2021) seraya menyebutkan korban melapor Minggu (14/03/2021) pagi.

Baca juga: Seorang Bapak Buron setelah Tega Aniaya Bayinya hingga Babak Belur Lantaran Menangis Terus, Dia Merasa Terganggu

Polwan jebolan Akpol 2017 ini menuturkan korban bayi perempuan mengalami luka memar membiru akibat dipukul ayahnya sendiri.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT