Tajamnya Lidah Ibu Mertua Tak Sebahaya Racun Biawak

Rabu 17 Mar 2021, 07:30 WIB

LIDAH Ibu mertua memang sering menyakitkan, tapi layakkah menantu macam Ny. Nurmala (40), membunuhnya pakai racun biawak? Itulah yang terjadi di OKI Sumsel. Maka kini mantu nan kejam itu ditangkap polisi. Dalam pemeriksaan dia mengaku, sebetulnya yang ditarget suaminya, Ridwan (42), tapi meleset!

Tanaman di pot bunga itu bentuknya panjang-panjang dan runcing, kalangan ibu-ibu menyebutnya sebagai: Lidah Mertua. Ini sebetulnya nama satire, sebagai gambaran betapa mertua (wanita) suka ngomel pada anak menantu wanita. Jika ada mertua wanita memilih diam dengan sejuta sabarnya, itu karena demi menyelamatkan rumahtangga anak, dan kasihan pada nasib cucu-cucunya jika orangtua sampai bercerai.

Tak diketahui jelas, sepanjang apa lidah Ny. Hamidah, 61, itu, karena tak pernah ada yang mengukurnya. Tapi dia memang suka ngomel dan bawel pada menantunya, Nurmala, yang dinilainya tidak sayang pada suami dan hormat pada mertua. Jika ada masalah apa saja, yang kena tembak pasti Nurmala. Sepertinya Ny. Hamidah ini wanita penganut aliran salahnur alias semua salah Nurmala.

Sebetulnya perseteruan mertua-menantu di Tulung Selapan OKI (Ogan Komering Ilir) ini takkan berkepanjangan bila Ridwan selaku suami berani misah dari orangtuanya. Tapi bagaimana lagi, berumahtangga sudah lebih dari 10 tahun tak mampu beli rumah sendiri. Ada rumah DP nol rupiah, tapi adanya di Jakarta, dan itupun plafonnya sudah naik. Dulu minimal bergaji Rp 7 juta, kini menjadi Rp 14 juta. Bagi Ridwan yang pekerjaannya serabutan, sampai Lebaran Kuda pun tak mungkin bisa.

Berulangkali Nurmala mendesak suami, agar misah dan tidak numpang pada mertua. Di rumah kontrakan juga nggak apa-apa, yang penting tinggal di hunian sendiri, punya kedaulatan sendiri. Sebab selama ini, kedaulatan rumahtangga justru ada di tangan mertua. Ny. Hamidah selalu intervensi kebijakan rumahtangga Ridwan maupun Nurmala. Bagaimana tidak, ketika Nurmala memarahi anak-anaknya saja, selalu dibela ibu mertua.

Sikap suami dinilai juga sangat lembek. Di depan orangtua dia tak bisa menunjukkan sebagai Kepala Keluarga pemegang mandataris rumahtangga. Bila istri disalahkan orangtuanya, dia justru ikut nimbrung memarahi istri sekalian. Tapi bagaimana bisa keras pada orangtua sendiri, karena ekonomi keluarga selalu disubsidi orangtuanya. Maklum nenek Hamidah tak tega mendengar cucunya nangis kelaparan.

 Ny. Nurmala yang selalu diserang dari dua jurusan, baik mertua maupun suami sendiri, lalu muncul niat jahatnya. “Punya suami lembek dan penakut begitu, lama-lama gua matiin juga nih orang,” katanya dalam hati. Meski dalam hati, tapi setan mendengarnya. Maka sesuai hobi setan yang jadi tukang provokator tanpa dibayar, langsung saja nimbrung. “Bagus itu Bleh, suami model begitu tahun 2021 nggak terbit lagi. Dimatiin saja, dan tetap semangat Bleh.....”

 Ee, Nurmala benar-benar tambah semangat dan yakin kebenaran tindakannya. Maka racun yang biasanya dipakai  membunuh biawak pemakan ternak, diam-diam disiapkan pada menu makan siang suaminya, Ridwan. Ee, ternyata suami siang itu tidak pulang. Ketimbang  sayur pindang itu tak kemakan, Ny. Hamidah yang memakannya. Tapi nasi baru masuk sesuap lidah sudah kaku dan klepeg-klepeg meninggal.

 Warga pun gempar dan berdatangan. Curiga ada racunnya, makan nasi bekas Ny.Hamidah itu dikasihkan pada kucing yang berkeliaran depan rumah. Tak tahu bahwa baru dijadikan kucing percobaan, hanya hitungan menit 4 ekor kucing itu pun wasalam. Atas laporan warga polisi Polsek Tulung Selapan  segera datang dan olah TKP. Tanpa menunggu lama berdasarkan cerita warga, polisi langsung mencurigai Ny. Nurmala anak menantu.

Dalam pemeriksaan tak begitu lama dia mengakui bahwa dialah yang membubuhkan racun biawak dalam pindang ikan itu. Tapi sesungguhnya yang dijadikan target operasional justru suami sendiri, ternyata meleset kena mertua. Polisi tak mau tahu akan target tersangka. Yang pasti Ny. Hamidah tewas atau wafat menurut media online sekarang, sehingga Nurmala yang bisa terancam hukuman mati karena pembunuhan yang direncanakan.

Perempuan kok begitu kejamnya, makanan sehari-harinya apa? (Tribun/Gunarso TS)

Berita Terkait

News Update