JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sudah satu tahun masa pandemi berlangsung, Agung (44), driver ojek online (ojol) mengeluh soal penghasilannya yang kini minim.
Bantuan langsung tunai (BLT) dari pemerintah dirasa belum cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Sebelum pandemi, dalam sehari ia bisa memperoleh penghasilan di atas Rp 100 ribu, kini ia hanya bisa meraup pendapatan Rp 50 ribu saja, "Jadi keuangan dalam rumah tangga itu enggak stabil. Biaya hidup sehari-hari kan juga kita harus ngeluarin untuk biaya makan," katanya saat ditemui Poskota.co.id di Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (17/3/2021).
Dia mengaku pusing melihat keadaan saat ini, tatkala bantuan langsung tunai yang cair Rp 300 ribu setiap bulannya tetap dirasa belum cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari. Ditambah lagi penghasilannya sebagai ojol yang tak stabil di tengah pandemi.
"Karena selama ini kan masih ada bantuan dari pemerintah itu BLT ya, tiga ratus ribu per bulan, ditambah penghasilan ojol yang enggak stabil, ya agak pusing juga," ungkapnya.
Di sisi lain, pria yang sudah lima tahun berprofesi sebagai driver ojol itu menikmati profesinya tersebut.
Baca juga: Istri Driver Ojol Terharu Menerima Santunan JKM Suaminya Rp42 Juta dari BPJAMSOSTEK Jakarta Slipi
Hal itu karena menurut dia, solidaritas di antara driver ojol amat kuat. Ketika di jalan mengalami kecelakaan atau masalah pada mesin motor, ada saja driver ojol lain yang membantu, padahal dia tidak mengenal driver ojol itu, begitu pun sebaliknya.
"Jadi kita ada kesulitan di mana pun, mereka langsung bantu menolong, enggak perhitungan. Karena selama ini kan juga saudara sendiri pun yang dekat, belum tentu mereka berani berkorban seperti itu juga," pungkasnya. (Cr02/ruh)
.jpg)
.jpg)
.png)
.jpg)
