Sebanyak 37 Titik Tanggul Sungai Citarum di Kabupaten Bekasi Mengalami Kerusakan

Rabu 17 Mar 2021, 22:21 WIB
Kondisi tanggul yang rusak. Dokumentasi Kecamatan Pebayuran (Ist).

Kondisi tanggul yang rusak. Dokumentasi Kecamatan Pebayuran (Ist).

BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Sebanyak 37 titik tanggul Sungai Citarum  di wilayah Bekasi mengalami kerusakan berat akibat debit air tinggi ketika musim hujan lalu dan melimpas merendam wilayah itu.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi mencatat, puluhan titik tanggul rusak itu tersebar di delapan desa di Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi.

"Ada 37 tanggul Sungai Citarum yang rusak berat, dan khawatir jebol kembali saat hujan. Jadi pemerintah pusat harus segera memperbaikinya," kata Camat Pebayuran, Hanief Zulkifli, Rabu (17/03/2021).

Baca juga: Presiden Tinjau Tanggul Citarum Yang Jebol

Titik tanggul itu tersebar di delapan desa, diantaranya Desa Sumberurip, Desa Bantarjaya, Desa Karangharja, Desa Sumberreja, Desa Sumbersari, Desa Karanghaur, Desa Kertasari, dan Desa Kertajaya.

Menurutnya, kondisi kerusakan di tanggul tersebut cukup parah sehingga perlu segera dilakukan perbaikan.

Penyebab kerusakan itu, kata Hanief, akibat debit air Sungai Citarum yang tinggi saat musim hujan 2020 maupun 2021 ini.

Baca juga: Wali Kota Tangerang Tinjau Tanggul dan Saluran Air di Kecamatan Periuk untuk Antisipasi Banjir

Adapun kerusakan mulai dari panjang satu meter hingga 20 meter di Desa Sumberurip, Kecamatan Pebayuran.

Saat ini, lanjut dia, pihaknya juga melaporkan semua titik kerusakan itu kepada Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWSC) Kementerian PUPR selaku pengelola yang bertanggungjawab untuk Sungai Citarum.

"Jadi 37 titik kerusakan itu debit air Sungai Citarum tinggi saat musim hujan tahun 2020 dan 2021," katanya.

Baca juga: Petugas Gabungan Perbaiki Tanggul Jebol Sepanjang 60 Meter di Kramat Jati

Lantas, Hanief berharap perbaikan harus dilakukan segera secara permanen. Sebab, semua titik tanggul rusak itu dalam keadaan kritis sehingga harus segera diperbaiki.

"Harus menyeluruh, karena khawatir jika tidak segera diperbaiki saat musim hujan bakal jebol. Jadi yang kritis kondisinya seluruh titik itu, ya mudah-mudahan tahun ini terealisasi," ujarnya.

Di lokasi tersebut sudah terpampang tanda awas rawan longsor. (kontributor bekasi/akhmad nursyeha/win)

 

Berita Terkait
News Update