Surahmat menyebut, kepindahan Wahyu bersama ibunya juga tidak melaporkan ke RT. Sehingga mereka masih beralamat Kampung Parigi.
"Tidak ada laporan ke saya kalau mereka pindah. Saya tahunya dari saudaranya saja," terangnya.
Baca juga: Pelaku Pembunuhan Pasutri di BSD Sempat Sekolah di Madrasah Tapi Tidak Lulus
Sejak berada di Kampung Parigi, Surahmat menuturkan, Wahyu jarang sekali bergaul dengan rekan sebayanya. Dia cenderung lebih tertutup dan pendiam.
"Setahu saya sebelum pindah ke Legok, Wahyu jarang sekali bergaul dengan teman sebayanya, malah hampir tidak pernah. Padahal banyak teman dia masih 16-19 tahun," tandasnya.
Surahmat pun tak menyangka Wahyu bisa bertindak kejam dengan membunuh pasangan suami istri WN Jerman Kurt dan Naomi.
"Sampai sekarang masih enggak menyangka saja. Bisa sampai sadis membunuh dua orang sekaligus. Baru kali ini ada warga sini begitu," sebutnya.
Baca juga: Setelah Membunuh Pasutri di BSD, Tersangka Gasak Uang 220 Ribu dan Hp Milik Korban
Polres Tangerang Selatan meringkus tersangka di Tambun Utara, Bekasi, sekira pukul 15.30 WIB, Sabtu (13/3/2021).
Kekinian, Wahyu sudah mendekam di hotel prodeo Polres Tangerang Selatan. Tersangka dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana ancaman seumur hidup penjara dan Pasal 365 KUHP.
Sekadar informasi, WN Jerman Kurt dan Naomi menjadi korban pembacokan di kediaman mereka, Jalan Merbabu Blok A Nomor 3 Perumahan Giriloka 2.
Informasi yang dihimpun, perisitiwa pembacokan terjadi pada Jumat (12/3/2021) sekira pukul 22.30 WIB. (kontributor banten/ridsha vimanda nasution/ys)