PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Belasan pengikut aliran menyimpang Hakekok Balakasuta di Kabupaten Pandeglang menjadi sorotan publik akan ritual mandi bugil bersama beberapa waktu lalu itu ternyata memiliki keterbelakangan ekonomi, bahkan jauh dari kata sejahtera.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolres Pandeglang, AKBP Hamam Wahyudi. Ia mengungkapkan, kehidupan sosial ketua dan para pengikut aliran 'Hakekok' itu jauh dari kata sejahtera. Bahkan, rumah beberapa pengikut aliran menyimpang ini masih menumpang di Desa Karang Bolong, Cigeulis, Pandeglang.
"Kehidupan sosial ekonomi para penganut aliran Hakekok itu sangat minim, rumahnya saja masih pada menumpang," katanya kepada awak media saat ditemui di Pandeglang, Banten, Rabu (17/3/2021).
Baca juga: Sempat Heboh Karena Ritual Mandi Bugil Bersama, Proses Hukum Para Pangikut Aliran Hakekok Dihentikan
Katanya, belasan orang penganut aliran hakekok itu untuk melengkapi kebutuhannya sehari-harinya, hanya bergantung pada hasil tani mereka. Mereka juga melakukan pekerjaan serabutan lainnya, seperti mencari ikan ke laut.
"Mereka ini bertani, tetapi tidak pasti. Mereka juga nelayan, ikut mencari ikan, tapi situasi ekonominya tetap minim," ujarnya.
Menurutnya, kondisi itulah yang diduga kuat mendorong belasan orang ikut dalam kelompok penganut aliran 'Hakekok Balakasuta'. Sebab, aliran menyimpang ini menjanjikan para pengikutnya bisa mendapat kesejahteraan dan harta yang melimpah.
"Ya, ajaran yang mereka ikut itu memberikan janji pengikutnya bisa sejahtera dan kaya raya. Itu dari ajaran yang mereka percayai," pungkasnya. (kontributor banten/yusuf permana/ys)