SERANG, POSKOTA.CO.ID - ES, sang broker proyek miliaran rupiah di lingkungan Pemprov Banten dikenal mempunyai kedekatan dengan seorang Jendral di Mabes Polri.
Dengan 'senjata' kedekatan itu, ia diduga kerap melakukan penekanan kepada kepala OPD untuk mendapatkan proyek. Proyek yang ES minta, nilainya hanya yang miliaran rupiah.
Selain menggunakan senjata kedekatan dengan seorang Jendral, ES juga sering menjual nama Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) dalam setiap meminta proyek ke sejumlah OPD.
Baca juga: Terbongkar! Ini Dia Oknum Diduga Monopoli Banyak Proyek di Pemprov Banten
Peran ES memang cukup berpengaruh dengan bermodalkan dua alibi itu, meskipun ES belakangan diketahui hanya seorang broker proyek yang kerap keliling ke sejumlah OPD di lingkungan Pemprov Banten.
"Setiap proyek yang didapat ia jual untuk mendapatkan keuntungan," kata direktur Eksekutif Aliansi Independen Peduli Publik (ALIPP), Uday Suhada saat dihubungi, Selasa (16/3/2021).
Menurut Uday, ES ini memprioritaskan proyek-proyek strategis yang nilainya mencapai miliaran rupiah. Apakah proyek Pengadaan Langsung (PL) pengadaan software dan hardware Sistem Informasi Management Rumah Sakit (SIM RS) Malingping sebesar Rp2,5 miliar itu, Udaya belum bisa memastikan.
"Saya tidak paham apakah termasuk juga hal-hal yang sifatnya PL juga menjadi incaran dan dikondisikan oleh dia. Saya nggak tahu persis itu," ujarnya.
Baca juga: Pengusaha ES Diduga Dekat dengan Pejabat di Pemprov Banten untuk Meminta Proyek Besar
ES ini menurut Uday bukan orang Banten. Dia asal Jawa Tengah yang konon mempunyai kantor di BSD, Serpong. Pada tahun 2019, kalau tidak salah, dia dibawa oleh salah satu anggota DPRD Banten JA ke Banten dan kemudian dekat dengan penguasa.
"Dia berani minta proyek ke OPD dan Pokja ULP mengatasnamakan Gubernur Banten serta orang dekatnya di Mabes Polri. Bahkan tak segan ia kerap melakukan intimidasi," ungkapnya.