JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Seorang pengusaha bernama Mimihetty Layani melaporkan empat orang jajaran direksi perusahaan miliknya karena diduga melakukan pemalsuan akta perusahaan dan penggelapan uang perusahaan.
Pemilik PT Kayahan Karyacon itu mempolisikan empat orang bernama Leo Handoko, Chang Sie Fam, Ery Biyaya, dan Feliks yang notabene merupakan satu keluarga.
Dari empat orang yang sudah dilaporkan, baru Leo Handoko yang ditetapkan sebagai tersangka, dan kini sudah duduk di kursi pesakitan.
“Mereka mengkhianati kepercayaan saya selama ini,” kata Mimihetty dalam keterangan pers yang diterima poskota,co.id, Selasa (16/3/2021).
Baca juga: Stafsus Gubernur Banten Tepis Tudingan Dugaan Penggelapan Dana Pajak
Mimihetty menjelaskan, saat ini ia merupakan pemegang saham mayoritas PT. Kahayan Karyacon sebesar 97 persen. Tiga persen sisanya ia berikan kepada keempat orang tersebut.
“Dulu sebelum saya berikan kepercayaan untuk menjadi direksi PT. Kahayan, mereka masih kontrak rumah. Sekarang setelah pabrik berjalan mereka sudah memiliki tempat tinggal tetap karena saya berikan saham 3 persen dan menjadikan mereka direksi untuk menjalankan PT. Kahayan Karyacon yang saya modali puluhan miliar ini. Tetapi mereka menyalahgunakan kepercayaan yang saya berikan, benar-benar tidak tahu balas budi,” kata Mimihetty.
Sebagai pemodal, Mimihetty menceritakan, ia dan putranya, Christeven Mergonoto menggelontorkan uang Rp 40 miliar untuk menjalankan perusahaan yang bergerak di bidang produksi bata ringan tersebut pada 2012.
Mimihetty memberikan kepercayaan kepada Leo Handoko, Ery Biyaya, Chang Sie Fam dan Feliks, dan menempatkan mereka sebagai jajaran direksidireksi, dengan harapan mereka bisa menjalankan perusahaan dengan baik.
Namun setelah perusahaan berjalan, Mimihetty tidak pernah mendapat laporan keuangan perusahaan yang masuk akal. “Laporan keuangannya tak pernah diaudit oleh auditor independen dan tanpa RUPS Tahunan, serta tidak pernah ada deviden yang diberikan kepada saya,” kata Mimihetty.
Tak cuma itu, Mimihetty juga kesulitan dalam menghubungi keempat orang itu ketika meminta pertanggungjawaban laporan keuangan yang sah dan yang telah diaudit. Hal ini pun membuat Mimihetty curiga.