ADA yang bertanya, apakah masih relevan di zaman now ini orang masih bicara soal ilmu hitam. Yakni santet, teluh, pelet, gendam dan lainnya. Orang sakti, kebal nggak mempan dibacok, bahkan peluru juga nggak bisa tembus kulit.
“Hey, jangan macam-macam sama gue. Gue santet baru nyaho, lu!” kata seseorang.
Begitu sering kita dengar ketika bercengkerama dengan kawan-kawan. Tentu saja itu hanya gurauan. Bercanda. Tapi, ketika mendengar ancaman tersebut dari orang yang sedang marah?
Baca juga: Hindari Kejenuhan Akibat Pandemi
Boleh jadi, kata-kata yang bernuansa ancaman itu akan bikin orang takut, atau paling tidak bahwa ancaman itu benar adanya. Apalagi ucapan tersebut dari orang asli darii sumber ilmu milik yang sangat dikenal di masyarakat.
O, iya, percaya atau nggak percaya, memang soal ilmu mistik. Yang hitam atau putih di nusantara ini masih terjaga dengan baik. Ilmu yang punya nama macam-macam itu ada di Jawa, Sumatra, Kalimantan sampai Papua. Boleh saja, bangsa ini sangat santun, tapi jangan coba-coba kalau harga diri tersinggung, maka mereka akan mengeluarkan ilmunya yang sakti. Tapi, tentu saja mereka nggak sembarangan menggunakan senjatanya tersebut.
Tapi apakah di zaman modern seperti sekarang ini orang masih percaya tentang adanya ilmu-ilmu kayak gitu yang menakutkan? Sudah disebut sebelumnya, percaya nggak percaya. Tapi, begitu ada orang yang mengancam akan menyantet, meneluh atau apalah, pasti akan bikin ketakutan yang diancam. Bukan begitu?
Baca juga: Hidup Itu Hitam Putih, Gelap Terang
Nah, oleh sebab itu, ilmu apapun, boleh saja dimiliki sepanjang itu sebagai penjaga diri, termasuk untuk melestarikan budaya. Jangan sampai putus dan hilang begitu saja.
Tapi, ya jangan buat mengancam sembarangan. Silakan saja, ini ilmu diasah terus, dan boleh untuk ngancam sekaligus menaklukkan musuh yang merongrong NKRI. Setuju?
Kalau soal intern sesama kawan, nggak usah pakai santet-lah. Ngeriii! (massoes)