Romly menduga, para pengikut ajaran sesat ini diakibatkan oleh faktor tekanan ekonomi, selain memang ketidakpahaman akan ajaran agama.
"Oleh karena itu, supaya mereka tidak kembali mengikuti ajaran itu, kami terus melakukan pembinaan," ucapnya. (kontributor banten/luthfillah/tri)