MEMPERINGATI atau merayakan hari - hari besar tentu memiliki hikmah tersendiri. Begitu pun peringatan Isra Miraj. Salah satu hikmah yang dapat kita petik adalah anjuran untuk mengimplementasikan nilai – nilai ibadah salat dalam kehidupan sehari-hari.
Seperti dikatakan Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi, salat diibaratkan sebagai tiang agama dan dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.
Salat juga dapat mendidik seorang muslim menjadi pribadi yang bersih, sabar, jujur dan disiplin.
Pribadi yang demikian (bersih, jujur, sabar dan disiplin) semakin menjadi aktual dan relevan kita implementasikan di era pandemi sekarang ini.
Kita paham betul, kebersihan menjadi satu prasyarat untuk mencegah penularan Covid-19. Bersih di sini bukan sebatas fisik, juga jiwanya, pikirannya dan perilaku perbuatannya.
Jujur dapat dartikan mengatakan dengan yang sebenar – benarnya. Tidak menyembunyikan kebenaran dan kesalahan yang dapat berakibat salah sasaran dalam megambil kebijakan, misalnya tentang penaggulangan pandemi, pemberian bantuan sosial dan lain– lain.
Sabar menghadapi situasi yang dihadapi, sabar pula dalam setiap usaha dalam mengatasi pandemi. Sabar menunggu hasilnya, sabar pula ketika masih ada sebagian masyarakat yang melanggar disiplin protokol kesehatan (prokes).
Sabar dalam melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai protokol kesehatan. prokes. Meski belum memperoleh hasil yang signifikan, tetap saja sabar mengedukasi karena kita meyakini, suatu saat akan mendapat manfaat yang luar biasa.
Begitu pun perilaku disiplin diri sebagaimana diajarkan dalam gerakan salat, saat ini sangat dibutuhkan yang kita kenal disiplin prokes.
Disiplin memakai masker, menjaga jarak aman dan menjauhi kerumunan serta senantiasa mencuci tangan dengan sabun (3M). Dengan disiplin potensi tertular Covid-19 menjadi kecil. Sebaliknya ketika abai prokes, potensi tertular kian besar.
Dengan disiplin prokes berarti telah melindungi diri, keluarga, orang terdekatnya dan sekitarnya.
Yang pasti perilaku bersih, jujur, sabar dan disiplin bukan hanya indah dalam kata – kata, tetapi buruk dalam pelaksananannya, praktiknya.
Mari kita wujudkan satunya kata ( bersih, jujur, sabar dan disiplin ) dengan perbuatannya dalam kehidupan sehari – hari, siapaa pun dia. (*)