ADVERTISEMENT

Din Kritisi Moderasi Islam Sebagai Alat Menghadapi Kelompok yang Berbeda

Sabtu, 13 Maret 2021 08:54 WIB

Share
Din Kritisi Moderasi Islam Sebagai Alat Menghadapi Kelompok yang Berbeda

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA. CO.ID - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Profesor Din Syamsudin mengkritisi penggunaan istilah moderasi Islam sebagai alat menghadapi kelompok yang berbeda. 

"Moderasi Islam sebagai lawan dari intoleransi, radikalisasi dan ekstrimitas telah dijadikan sebagai alat pemukul oleh kelompok yang berkuasa untuk memukul lawan lawan politik yang sesungguhnya ingin melakukan perbaikan," ungkap Din. 

Hal itu disampaikan Din pada Mimbar Demokrasi dan Kebangsaan Fraksi PKS DPR #2 dengan tema " Moderasi Islam dan Kebangsaan Indonesia" yang digelar secara virtual, Jumat sore (12/3/2021). 

Hadir dalam acara itu sebagai narasumber selain Prof. Dr. Din Syamsudin,  juga Prof. Dr. Azyumardi Azra, dan Dr. Hidayat Nurwahid, Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini dan yang lainnya. 

Baca juga: Din Syamsuddin Dituding Radikal, Fraksi PAN: Segera Cabut Laporan dan Label Itu!

Din menjelaskan Islam adalah agama wasatiyah yang mencakup prinsip-prinsip seperti keseimbangan (tawazun), toleransi (tasammuh), lurus dan tegas (i'tidal), reformasi (islah), egaliter nondiskriminasi (musawah), musyawarah (syuro), mendahulukan yang prioritas (awlawiyah), dinamis kreatif inovatif (tathawwur wal ibtikar), dan berkeadaban (tahaddur).

Untuk itu, Din menyarankan agar prinsip-prinsip wasatiyah Islam terus dijalankan dan dilaksanakan secara konsekuen termasuk dalam bentuk kritik dan perbaikan kepada pemerintah dan dirinya mengapresiasi posisi PKS sebagai oposisi loyal. 

"Saya senang, PKS menyatakan diri sebagai kekuatan oposisi, oposisi loyal. Loyal kepada negara yg dibentuk besama-sama, dimana jasa umat Islam sangat real dan signifikan, loyal kepada pemerintah yang dipilih hasil pemilu demokrasi berdasarkan konstitusi, namun kita kritis terhadap penyimpangan kelompok yang sedang berkuasa memimpin negeri," tegas Din.

Wasatiyah Islam sendiri menurut Din telah bersenyawa dalam kebangsaan Indonesia dalam bentuk Pancasila. Kita semua bertanggung jawab menjaga Pancasila dari perilaku kelompok yang tidak pancasilais.

Baca juga: Din Syamsuddin Dituduh Radikal, Guspardi: Ini Sudah Masuk Ranah Pidana

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT