PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Bupati Pandeglang Irna Narulita angkat bicara soal keberadaan aliran Hakekok Balakasuta di Kabupaten Pandeglang.
Katanya, pihaknya akan berkoordinasi dengan MUI Pandeglang, Kejari, dan juga Polres Pandeglang untuk melakukan pengembangan dengan menyelidiki latar belakang terbentuknya aliran Hakekok itu di Pandeglang.
Hal itu dilakukan, karena katanya, ritual mandi bersama secara telanjang atau bugil yang dilakukan oleh belasan pengikut aliran Hakekok yang terdiri dari laki-laki, perempuan dan bahkan anak ini telah mencederai syariat Islam khususnya di kota yang berjulukan kota Santri itu.
"Kita akan cari tahu asalnya seperti apa, sampai seperti ini melakukan hal-hal yang kita anggap sesat, " kata Irna usai menghadiri acara Isra Miraj di Pemdopo Pemkab Pandenglang, Jum'at (12/03/2021) kemarin.
Baca juga: MUI Tangerang Perketat Pemantauan di Masyarakat untuk Antisipasi Aliran Sesat Hakekok
"Kita dengan dari pihak kepolisian akan melihat, bagaimana sih latar belakangnya dan apa yang bisa kita selesaikan, " imbuhnya.
Menurutnya, terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan belasan orang itu melakukan ritual yang dianggap sesat itu. Salah satunya yakni faktor ekonomi.
"Apakah selama ini jauh, menutup diri, jauh dari program Pemerintah, ataupun mereka yang menutup diri sehingga melakukan hal yang tidak kita kira. Namun setelah diketahui penyebabnya, maka akan kami rangkul dan bina, " katanya.
Irna mengatakan, para pengikut aliran Hakekok itu yang saat ini tengah berada di Mapolres Pandeglang perlu mendapatkan pembinaan kembali.
Untuk itu, dirinya meminta agar MUI Pandeglang melakukan pembinaan kembali terhadap belasan pengikut aliran Hakekok yang telah melakukan ritual mandi telanjang atau bugil, yang dinilai telah melenceng dari ajaran dan syariat agama Islam itu.