JAKARTA, POSKOTA. CO.ID - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML), Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengakui di Indonesia sudah ada enam kasus yang ditemukan akibat varian baru, B117.
"Tentunya kita agar tetap waspada apalagi varian dari Covid-19 ini lebih cepat menular," terang Nadia di Graha BNPB Jakarta, Jumat (12 /3/2021).
Nadia berharap agar kita tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, 3M.
"Dan nanti pada saat divaksin agar kita siap, jangan ada keraguan lagi karena vaksin dan protokol kesehatan merupakan upaya kita untuk bisa keluar dari pandemi Covid-19," terang Nadia.
Nadia juga mengungkapkan bahwa saat ini ada tiga varian Covid-19 yang diwaspadai. Salah satunya, varian B117, sudah terdeteksi di Indonesia, kemudian dua lagi Afrika dan Brasil.
Dia menjelaskan bahwa tantangan kita adalah Varian B117 itu sudah dilaporkan di 70 negara, kemudian B1351 atau kita sebut varian dari Afrika itu juga sudah dilaporkan lebih dari 20 negara, dan varian P1 atau dari Brasil sudah ditemukan lebih dari 30 negara.
Nadia menambahkan pada 2 Maret 2021, Kementerian Kesehatan mengumumkan ditemukannya varian baru SARS-Cov-2 di Indonesia yang sebelumnya ditemukan di Inggris, dan terbukti memiliki laju penularan lebih cepat hingga 74%.
Ia menjelaskan sejak Desember 2020, pemerintah terus melakukan pengawasan dan pencegahan, dengan menerapkan peraturan yang terkait dengan mobilitas masyarkat, dan pengawasan pelaku perjalanan internasional.
Sedangkan Prof. Amin Soebandrio, dr, PhD, SpMK(K), Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman/Pakar Mikrobiologi Klinik juga mengingatkan, dengan adanya varian baru tetap harus menjalankan protokol kesehatan dengan prinsip kewaspadaan dan tidak membedakan varian virus A dan B.
"Karena cara pengendalian juga sama dan tidak perlu panik, dan tetap mematuhi protokol kesehatan, 3M serta mengikuti vaksinasi ketika ada kesempatan untuk divaksin agar tidak ditolak, termasuk juga mengikuti 3T (testing, tracing dan treatment). (johara/mia)