JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pengamat pendidikan, Indra Charismiadji menilai bahwa tingkat ekonomi masyarakat yang jeblok di tengah pandemi dan kurangnya edukasi menjadi faktor oknum pelajar yang kini masih menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) terjun ke prostitusi online.
"Pasti orang yang mayoritas yang jatuh ke dunia prostitusi kan kajian akademisnya karena tekanan ekonomi," jelasnya saat dihubungi poskota.co.id, Jumat (12/3/2021).
Terlebih lagi di masa pandemi seperti saat ini, banyak terjadi pengangguran dan bisnis yang terpaksa tutup bahkan bangkrut.
“Praktis, kondisi perekonomian pun menjadi lesu. Hal ini jadi faktor pendorong bagi pelajar terjun ke prostitusi online,” ujarnya.
Lanjutnya, Ilham menerangkan, terjunnya pelajar ke prostitusi online di masa PJJ, juga merupakan kegagalan praktik PJJ itu sendiri yang menurutnya, sang guru belum bisa menerapkan pola pembelajaran yang edukatif sekaligus menghibur.
"Banyak guru-guru yang belum mampu melaksanakan pembelajaran secara daring, jadi juga anak-anak malah bosan," jelasnya.
Dalam praktik prostitusi online, kata dia, pelajar itu akan bertemu dengan si pelanggan atau pemesan jasanya.
Padahal, saat ini mesti ada pembatasan jarak (physical distancing) dan itu tidak dipahami oleh si pelajar.
Maka menurutnya, ini adalah kegagalan sistem pendidikan yang tidak mengedukasi para pelajar memahami bahaya menjalin kontak langsung dengan orang lain di tengah pandemi.