Satu hal lagi, Doni juga mencatat betul pengumuman yang begitu simpatik. Isinya, bagi para jemaah yang memakai sajadah masjid, diharap tidak membereskan sajadah.
Jamaah diminta membiarkan sajadah di halaman, nanti pengurus masjid yang akan memungut sajadah-sajadah itu dan langsung mengirimkannya ke jasa laundry untuk dicuci. “Luar biasa,” puji Doni tak henti-henti.
Doni pun membayangkan, kalau saja model shalat berjamaah di masjid Al Irsyad dicontoh oleh para pengurus masjid lain di seluruh Indonesia, alangkah baiknya.
“Mungkin sudah ada yang seperti ini di daerah lain. Tapi setidaknya, saya baru melihat penatalaksanaan shalat Jumat yang begitu rapi di era pandemi, ya di sini, di masjid Al Irsyad ini,” kata Doni pula.
Sekilas Al Irsyad
Masjid Al-Irsyad dibangun tahun 2009 dan selesai tahun 2010. Bentuk masjid sekilas hanya seperti kubus besar laiknya bentuk bangunan kubah di Arab Saudi. Dengan konsep ini, dari luar terlihat garis-garis hitam di seluruh dinding masjid.
Masjid Al-Irsyad diresmikan pada 17 Ramadan 1431 Hijriah tepatnya 27 Agustus 2010. Bangunannya unik, megah, dan kokoh.
Beberapa bulan setelah dibangun, masjid yang memiliki arsitektur memukau ini langsung menyabet penghargaan bergengsi tingkat dunia.
Desain masjid dirancang mirip ka’bah. Warna dasarnya abu-abu. Penataan batu bata pada keseluruhan dinding terlihat sangat mengagumkan.
Batu bata disusun berbentuk lubang atau celah di antara bata solid. Pembangunan masjid ini diarsiteki oleh Ridwan Kamil.
Baca juga: Setelah Tiga Pekan Isolasi Mandiri, Doni Monardo Akhirnya Sembuh dari Covid-19
Dia menciptakan desain unik sebuah masjid yang memanfaatkan sinar matahari. Pembangunan masjid menghabiskan dana sebesar Rp 7 miliar.