Karenanya, jamaah pun luber ke halaman masjid yang kebetulan sangat rindang dengan aneka pepohonan.
Baca juga: Doni Monardo dan Menhub Tinjau Sekolah Penerbangan Curug Tangerang untuk Melihat Kesiapan KBM Tatap Muka
Doni Monardo, didampingi Deputi III Dody Ruswandi, Tenaga Ahli Egy Massadiah, Koorspri Kolonel Czi Budi Irawan, Direktur Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana BNPB Dr Aam Abdul Muhari, dan rombongan, termasuk yang shalat di halaman masjid. Meski, Doni sudah hadir sebelum adzan dhuhur berkumandang.
Setiap jamaah yang datang, dihadang alat pengukur suhu. Ada tiga alat pengukur suhu dipasang di area menuju tempat wudhu.
Petugas mengarahkan jemaah mendekatkan lengan atau telapak tangan untuk pengukuran suhu tubuh.
Setelah itu, petugas akan mengarahkan ke tiga wastafel untuk mencuci tangan. Setelah itu baru mengambil air wudhu.
Pengelola masjid benar-benar sudah memperhitungkan segala sesuatunya. Termasuk, ketika membatasi jumlah jamaah yang boleh shalat di dalam, artinya akan banyak jamaah yang harus shalat di halaman.
Jangan khawatir, pengurus masjid sudah menyiapkan ratusan sajadah, bagi jamaah yang tidak membawa sajadah.
Baik saat antri di alat pengukur suhu, maupun saat antri mencuci tangan memakai sabun serta antri wudhu, petugas selalu sigap berkeliling dan mengingatkan jemaah untuk menjaga jarak.
Baca juga: Menteri PMK Bersama Doni Monardo Tinjau Banjir Akibat Tanggul Jebol di Bekasi
Begitu pula saat hendak menggelar sajadah, petugas mengarahkan untuk menghindari jalur hijau untuk pejalan kaki yang datang belakangan, serta meminta jemaah menjaga jarak ketika menggelar sajadah di halaman masjid.
“(Pengurus) Masjid itu perlu mendapat penghargaan. Saya salut sekali dengan cara mereka mengatur jemaah yang ribuan ini dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Termasuk tadi, waktu usai shalat, panitia langsung menyambar mic dan membuat pengumuman, bahwa jemaah yang berada di dalam, diminta menunggu untuk tidak meninggalkan area dalam masjid. Kemudian disusul, pengumuman agar jemaah yang di luar masjid, lebih dulu meninggalkan area masjid. Bayangkan, sampai sirkulasi jemaah masuk dan keluar pun diatur sedemikian rupa sehingga kita merasa nyaman beribadah meski di era pandemi,” papar Doni Monardo.