PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Sebuah video beredar memperlihatkan sejumlah orang melakukan mandi bersama tanpa busana di Pandeglang, Banten, Jawa Barat. Belasan orang itu diduga tengah menjalani ritual aliran sesat. Video tersebut beredar sejak Kamis (11/3/2021) hingga bikin heboh warga Pandeglang.
Dalam video terlihat sejumlah orang berjenis kelamin perempuan dan laki-laki tengah berendam di sebuah rawa dengan banyak tanaman yang menutupi area berair itu. Orang-orang di dalam video nampak tidak mengenakan sehelai busana.
Menanggapi heboh video ritual mandi bareng tanpa busana yang diduga aliran sesat itu, Wakapolres Pandeglang Kompol Riky Crisma Wardana mengatakan sebanyak 16 orang terdiri dari 5 orang perempuan, 8 orang laki-laki, dan tiga orang anak-anak. Mereka diketahui tergabung dalam aliran yang diduga sesat, yakni Hakekok di Desa Karang Bolong, Kecamatan Cigeulis, Pandeglang, Banten.
"Kami minta masyarakat yang resah jangan kepancing emosi. Karena 16 orang itu sudah kami amankan," kata Kompol Riky, Jum'at (12/3/2021).
Baca juga: Lakukan Ritual Mandi Bugil Bareng, Pimpinan Aliran Sesat Hakekok dan 15 Anggotanya Diamankan Polisi
Riky juga mengingatkan kepada warga khsusunya yang berada di dekat dengan pemukiman para kelompok ini bisa mempercayakan semua prosesnya kepada aparat penegak hukum.
"Percayakan semuanya kepada penegak hukum, nanti di rakor besok akan diputuskan bagaimana penyelesaiannya untuk kelompok tersebut," imbaunya.
Diberitakan sebelumnya, media sosial dihebohkan dengan beredarnya video yang memperlihatkan belasan orang yang tengah mandi tanpa busana atau bugil, di sebuah kolam penampungan air yang lokasinya diketahui berada di wilayah Perkebunan Sawit PT. Globalindo Agro Lestari (GAL), Desa Karang Bolong, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang.
Baca juga: Viral! Aliran Sesat Hakekok di Pandeglang, 16 Orang Lakukan Ritual Mandi Bugil
Dalam vidio berdurasi 26 detik itu terlihat belasan orang tengah mengikuti ritual yang dipimpin oleh sosok pria yang diduga merupakan A, yang tak lain merupakan pimpinan aliran sesat itu.
Kepada polisi, A mengaku aksi mandi bersama itu dilakukan untuk membersihkan dari dosa dan menjadikan para pelakunya lebih baik.
