Penderita Stunting Anak Pernah Tertinggi di DKI Jakarta, Pemkot Jakarta Timur Berupaya Menurunkannya

Kamis 11 Mar 2021, 17:08 WIB
Walikota Jakarta Timur Muhammad Anwar saat menggelar rapat terkait stunting. (ist)

Walikota Jakarta Timur Muhammad Anwar saat menggelar rapat terkait stunting. (ist)

CAKUNG, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur, terus berupaya menyelesaikan masalah anak stunting atau gangguan pertumbuhan secara fisik dan kemampuan intelektual anak.

Pasalnya, tahun 2019 lalu, masalah ini menjadi yang tertinggi dan terjadi di 10 kecamatan yang ada. 

Walikota Jakarta Timur, Muhammad Anwar mengatakan, upaya yang dilakukan pihaknya bersama jajaran untuk menekan kasus stunting.

Langkah ini diperlukan karena pada tahun 2019 kasus anak stunting di wilayahnya paling tinggi se-DKI Jakarta.

 "Tahun 2019 wilayah Jakarta Timur menduduki posisi tertinggi balita kerdil dengan kategori pendek sebanyak 4.857 anak balita, sedangkan kategori pendek sebanyak 5.628 anak balita," katanya, kemarin.

Dikatakan Anwar, masalah stunting pada anak-anak itu akibat dipengaruhi sejumlah hal.

Di antaranya faktor kebersihan lingkungan, gagal tumbuh pada 1.000 hari pertama kehidupan anak, dan rendahnya pengetahuan tentang kesehatan ibu dan anak.

"Kita mendukung dalam memperjuangkan kesejahteraan bagi masyarakat, khususnya balita. Terlebih saat ini Jakarta Timur dijadikan percontohan dalam penekanan dan pencegahan stunting," ujarnya.

Agar semua berjalan dengan baik, kata Anwar, perlu peran seluruh Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) untuk menyelesaikan kasus anak stunting.

Baca juga: Angka Stunting di Kabupaten Tangerang Capai 8,5 Persen, Dinas Kesehatan Nilai Angka Itu Menurun

Karena itu ia meminta seluruh jajarannya hingga tingkat paling bawah terlibat aktif agar jumlah tidak terus bertambah.

Berita Terkait
News Update