ADVERTISEMENT
Kamis, 11 Maret 2021 16:55 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Musyawarah cabang (Muscab) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Pandeglang pada 7 Maret 2021 lalu berujung konflik di internal partai.
Konflik tersebut dipicu oleh kubu Thoni Fathoni Mukson, yang merupakan mantan Ketua DPC PKB Pandeglang periode 2016-2021. Kubu Thoni menilai pelaksanaan Muscab PKB ke V yang memilih Nawawi Nurhadi sebagai Ketua DPC PKB Pandeglang periode 2021-2026 menggantikan Thoni itu tidak demokratis dan menyalahi aturan partai.
Hal itu terjadi karena adanya intervensi kepada kepengurusan DPC PKB Pandeglang yang dilakukan oleh DPW PKB Banten. Serta munculnya 16 Dewan Pimpinan Anak Cabang (DPAC) baru secara mendadak sebelum pelaksanaan Muscab.
Baca juga: Buka Muscablub Percasi, Wakil Walikota Tangerang: Ciptakan Atlet-atlet Catur Grand Master Dunia
Padahal, sebelumnya telah disepakatkan bahwa Muscab itu hanya akan di ikuti oleh 16 DPAC yang telah memiliki Surat Keterangan (SK). Atas hal itu, kubu Thoni menolak hasil Muscab itu dengan melakukan aksi pencopotan seragam partai sambil mengucapkan keluar dari kepengurusan DPAC.
"Kita dengan tegas menolak hasil Muscab yang tidak demokratis itu," kata Thoni kepada wartawan, Kamis (11/3/2021).
"Kami telah melakukan pendalam, penelaahan tentang munculnya polemik dan konflik Muscab PKB di Kabupaten Pandeglang. Kami berkesimpulan langkah-langkah DPW PKB ini melebihi kewenanganya," imbuhnya.
Baca juga: DPW PSI Instruksikan Fraksinya di DPRD DKI Tidak Hadiri Paripurna Pengesahan APBD 2021
Thoni mengungkap, penetapan SK 16 DPAC baru iru tidak melalui proses atau tahapan musyawarah anak cabang. Akibatnya, kader-kader potensial PKB dihilangkan.
"Kami tidak mengakui 16 DPAC ini, karena tiba-tiba langsung ditetapkan dan tidak melalui musyawarah anak cabang," tegasnya.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT