IPW Mendesak Polri Bongkar Aktor Utama 6 Laskar FPI yang Tewas Secara Transparan

Kamis 11 Mar 2021, 22:17 WIB
Ketua Presidium IPW, Neta S Pane. (ist)

Ketua Presidium IPW, Neta S Pane. (ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Bareskrim Polri sudah menaikkan status penanganan kasus penembakan di Km 50 Jakarta-Cikampek, yang menewaskan enam anggota laskar FPI.

Sejumlah organisasi masyarakat meminta Polri untuk membongkar aktor dibalik dari penembakan tersebut.

Salah satunya datang dari Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane.

Dalam keterangannya, IPW mendesak agar pihak-pihak yang menangani kasus penembakan tersebut segera membuka akses komunikasi Handphone (HP) para polisi di lapangan yang diduga menembak 6 laskar FPI.

"Tujuannya agar diketahui, sebelum penembakan terjadi apakah mereka berkomunikasi dengan atasannya, dengan perwira berpangkat AKBP, Kombes atau perwira berpangkat Jenderal. Lalu apa isi komunikasi mereka? Adakah perintah penembakan atau tidak dalam komunikasi tersebut?" kata Neta, Kamis (11/3/2021).

Neta menyebutkan, sangat mustahil jika dalam penguntitan itu tidak terjadi komunikasi dan koordinasi.

Dan juga sangat mustahil seorang anak buah tidak melakukan koordinasi dan bertindak sendiri-sendiri, padahal penguntitan itu perintah atasannya.

"Selama ini akses komunikasi tersebut sepertinya belum dibuka, baik oleh Komnas HAM maupun oleh Tim FPI, padahal disana ada jejak digital yang bisa menjadi petunjuk. Sebelum dihilangkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, jejak digital itu harus diamankan," ucapnya.

Baca juga: Kompolnas Minta Neta S Pane Minta Maaf Soal Tudingan Pamen Peras Rp1 Miliar

Dinaikkannya status penanganan kasus ini, kata Neta adalah langkah baru dari Kapolri dan Kabareskrim untuk menyelesaikan kasus ini dengan tuntas.

Sehingga dugaan unlawful killing (pembunuhan di luar proses hukum) yang dilakukan 3 anggota Polda Metro Jaya terhadap 6 FPI bisa dituntaskan dengan transparan. 

Berita Terkait
News Update