Harga Ikan di Pasar Kramat Jati Mengalami Kenaikan, Pedagang Terpaksa Pakai Modal Buat Makan

Kamis 11 Mar 2021, 15:25 WIB
Muslihatun (43), salah satu pedagang daging ikan di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (13/3/2021) (cr02)

Muslihatun (43), salah satu pedagang daging ikan di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (13/3/2021) (cr02)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Harga beberapa komoditas di pasar tradisional masih belum stabil, kali ini harga ikan terpantau turut mengalami kenaikan. Bahkan beberapa pedagang mengaku tidak meraup untung akibat lapak sepi, hingga modal dagang pun terpaksa dipertaruhkan.

Hal itu disampaikan Muslihatun (43) salah satu pedagang ikan di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur. Kini ia harus menjual ikan dengan harga berkisar Rp5000 hingga Rp10.000 lebih mahal dari biasanya.

Kenaikan harga itu memang sudah terjadi semenjak ia membeli pasokan ikan dari agen yang berada di tempat pelelangan ikan (TPI) Muara Baru dan Muara Angke, Jakarta Utara. Sehingga berpengaruh pada harga ikan yang dijualnya.

Baca juga: Sejumlah Pedagang Daging di Pasar Slipi Terpaksa Tutup Lapak Imbas Kenaikan Harga

Muslihatun menjelaskan, kenaikan harga ikan kemudian berimbas pada sepinya pembeli dan menurunnya pendapatan secara drastis. Dulu, pedagang yang sudah puluhan tahun berjualan di Pasar Kramat Jati ini bisa meraih penghasilan Rp200 ribu per hari.

"Ya dapat Rp 200 ribu sehari. Kalau sekarang buat makan doang," katanya kepada poskota, Kamis (11/3/2021).

"Ya ngaruh, rugi jualan kan. Di sini enggak bisa naik (harga). Dinaikin (harganya), orang beli enggak mau. Maunya harga biasa. Harga biasa di sini Rp30 ribu. Dinaikin Rp35 ribu enggak mau," lanjutnya.

Baca juga: Kenaikan Harga Cabai di Pasar Induk Rau Karena Kekurangan Pasokan

Ia pun mengakui bahwa berdagang di tengah pandemi ditambah lagi ada kenaikan harga ikan saat ini, kian membuatnya mengalami kerugian sekitar 50 persen. Bahkan ia rela mengorbankan modal dagangnya.

"Jual modal, enggak dapat untung sekarang. Jualan buat makan doang," jelasnya.

Pendapatan yang menurun berpengaruh kepada kemampuannya untuk membeli pasokan daging ikan.

"Yang biasanya beli 10 kilo sekarang paling belinya 5 kilo, kan berkurang. Orang biasanya beli setengah kilo sekarang seperempat, pungkasnya. (cr02/tha)

Berita Terkait

News Update