SERANG - Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) sebagai politisi senior Partai Demokrat mengambil sikap tegas terhadap kisruh Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara.
WH memberikan sikap soal AHY dan Moeldoko dan akan minta jangan dikaitkan dengan posisinya sebagao kepala daerah.
Meskipun Ketua DPD Demokrat Banten, Iti Oktavia Jayabaya sempat meminta WH sebagai kader Demokrat untuk menentukan sikap dukungan kepada kepemimpinan AHY dan menolak hasil KLB, tapi sebagai kepala daerah WH mempunyai sikap tersendiri.
Menurut Wahidin, porsi untuk menyelesaikan kisruh internal partai sudah ada bagian masing-masing di partai terlebih Ketua DPD Banten sudah banyak berkomentar.
Baca juga: Tolak KLB Deli Serdang, Demokrat Lebak Nyatakan Setia Terhadap AHY
"Sudah ada komentar-komentar, kader semua udah ada yang komentar, masa gubernur komentar," ujar pria yang akrab disapa WH kepada awak media, Rabu (10/3/2021).
WH beralasan sebagai Gubernur akan mengeyampingkan urusan politik partai, karena ada yang lebih penting yakni merealisasikan program kepada rakyat.
"Gubernur lagi ngurusin rakyat, urusan politik sudah ada masing-masing," Katanya.
Disinggung sebagai kader terbaik partai perlu menentukan sikap, WH mengakui, lebih etis urusan internal diselesaikan sesuai mekanisme yang berlaku di internal dengan berpedoman pada AD/ART Partai.
Baca juga: Jubir DPP Partai Demokrat Versi KLB: Demokrat Pimpinan AHY Keluargais Otoritarian
"Kader terbaik, memang dari dulu kader terbaik, tapi masalah poltiik saya serahkan pada mekanismenya, sistemnya," ujar WH.
Mantan Walikota Tanggerang itu meminta urusan politik jangan sampai disangkutpautkan dengan posisi kepala daerah.
"Jadi, jangan ujug-ujug Gubernur komentar, lumah manas-manasin gue aja," pungkasnya. (Kontributor Banten/Luthfillah)
Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) sebagai politisi senior partai Demokrat mengambil sikap terhadap KLB Sibolangit, Deli Serdang. (ist)
.png)
