Gus Tofik Pengamat Politik: Prihatin dengan Kekisruhan yang Terjadi di Partai Demokrat

Senin 08 Mar 2021, 10:33 WIB
Gus Tofik. (ist)

Gus Tofik. (ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kepemimpinan Ketum Hadi Utomo, menghasilkan Pemilu 2009 untuk Partai Demokrat (PD) mendapatkan perolehan 20,4% suara Nasional.

Pada Pemilu berikutnya tahun 2014 Partai Demokrat turun drastis mendapatkan 10,19% suara Nasional.

Disusul tahun 2019 jatuh lagi menjadi 7,77% suara nasional. Hal tersebut disurut oleh pengamat politik, Gus Tofik.

"Bagaimana berikutnya jika ini berlanjut dan pamor Partai berlambang Mercy ini turun drastis. Apalagi ada kekisruhan dan perpecahan di tubuh Parta Demokrat, jadi harus segera diselesaikan dengan baik," kata Gus Tofik, Senin (8/3/2021).

Menurut Gus Tofik, hal wajar para pendiri memikirkan langka penyelamatan bahkan usul terobosan membangun kekuatan dengan menampilkan ketua umum berpotensi.

Baca juga: Seolah Saling Berbalas Pantun, AHY Sebut KSP Moeldoko Hanya Ingin Menguasai Partai Demokrat

Menurutnya, prestasi gemilang Moeldoko tidak hanya sepanjang masa pengabdian militer, tapi Moeldoko juga mengukir pelayanan sosial, pembangunan ekonomi kerakyatan melalui pembinaan petani di HKTI.

"Ketidak mampuan menaikan pamor PD, ketidak mampuan menyesuaikan diri pada internal PD, dalam keadaan galau, spontan respon panik AHY-SBY menyerang ke istana dengan sepucuk surat dilayangkan ke Presiden RI,"tambahnya.

Pertemuan Moeldoko dengan kader PD seakan menjadi sebuah perbuatan terlarang, sontak saja terjadi pengeroyokan kampanye negatif ke Moeldoko oleh sekelompok kecil politisi yang sifatnya penekanan jabatan, pembunuhan karakter, dan membangun stigma negatif untuk mempengaruhi publik secara tidak langsung melarang moeldoko berteman dengan kader PD lainnya.

"Seperti bapak yang memilihkan menantu terbaik untuk anaknya, kader PD meminang Moeldoko untuk menjadi Ketum PD. Tentunya akan memberikan warna baru, harapan baru, semangat baru untuk menaikan kembali pamor PD. Langkah jitu mengembalikan jumlah perolehan kursi pada pemilu 2024. Jika tidak perluh kisruh juga bisa disatukan visi dan misinya untuk kepentingan bersama, bangsa dan negara," pungkas Gus Tofik. (mia)
 

Berita Terkait
News Update