“Iya kita adopsi empat metode pembuatan kopi, kalo bapak-bapak biasanya tubruk, ditanya ke pelanggan, sesuai selera aja (mau apa). Kopinya juga selain ini (Tugung) bisa pilih kopi lain, kayak Kopi Aceh, Sumatera, Bandung, Jawa tengah,” papar Bakhtiar.
Baca juga: Lezat dan Nikmatnya Martabak Luna Maya, Bikin Pelanggan Ketagihan
Karena berada di sekitar kampus, lanjut Bakhtiar, harga yang dipatok untuk kopi ini juga tidak terlalu mahal. Satu cup Kopi Tugung, pelanggan cukup merogoh kocek Rp12 ribu hingga Rp15 ribu saja. Pelanggan sudah bisa ngopi sambil nongkrong.
“Kalo untuk range harga gak terlalu mahal kok , ya kalo misalnya kita lihat di beberapa kafe, minum kopi tradisional di sini gak terlalu mahal,” ujar Bakhtiar sambal tertawa kecil.
Sementara itu, untuk pelanggan yang tidak bisa minum kopi. Antik Kopi juga punya banyak varian menu non kopi yang bisa dinikmati. Aneka varian tea, berbagai rasa ice blend, coffee beer hingga susu kocok. Kalau lapar kamu juga bisa pesan mie Aceh yang dijual di warung sebelah melalui Antik kopi.
“Kami ada kerja sama dengan warung makan Mie Aceh. Itu masih punya bokap, jadi kalau lapar bisa pesan ke sini, nanti dibuatin,” katanya. (cr07/ys)